500 RW di Surabaya Menuju Zero Waste, Pemkot Target Kurangi Sampah 700 Ton per Hari

Pada 2025, DLH Surabaya menargetkan dapat mengurangi produksi sampah hingga 706 ton, melalui sejumlah skema pengelolaan sampah di hulu.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumentasi Pemkot Surabaya
AKSI BERSIH SAMPAH - Sejumlah warga bergotong-royong membersihkan sampah di Surabaya beberapa waktu lalu. Mencapai 1.805 ton sampah per hari, pengelolaan sampah menjadi tantangan di Surabaya selama ini. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya mengungkap besarnya produksi sampah di Kota Pahlawan. 

Pada 2025, DLH Surabaya menargetkan dapat mengurangi produksi sampah hingga 706 ton, melalui sejumlah skema pengelolaan sampah di hulu.

Data Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, jumlah produksi sampah di Surabaya mencapai 1.805,5 ton per hari. 

Besarnya produksi sampah tersebut, mengakibatkan besarnya anggaran pengelolaan sampah hingga mencapai Rp 462 miliar per tahunnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atau Cak Eri mengarahkan, pengurangan produksi sampah di antaranya bisa dilakukan dengan penyelesaian di hulu, misalnya melalui pemilihan. 

Pengelolaan sampah secara mandiri di hulu, di antaranya oleh perusahaan dan restoran, diharap dapat mengurangi secara signifikan potensi sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo.

"Hulunya itu adalah rumah tinggal, juga tempat usaha. Maka dari itu, buat (menyiapkan) perda atau perwali, tempat usaha sekarang harus bisa memilah sampah dari usahanya. Mereka kan punya bisnis dan investasi, maka dari itu salah satu izin mendirikan usaha juga harus bisa memilah itu (sampah),” kata Wali Kota Cak Eri, Sabtu (15/3/2025).

Pun demikian dengan pusat perbelanjaan di Surabaya, yang diharapakan turut memiliki tempat pemilihan serupa. 

"Kenapa di mal juga, di rumah makan itu nggak dipilah? Kalau nggak diatur dan diberi kebebasan membuang sampah ke TPA dan tidak diedukasi ya nggak pernah selesai,” ujarnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Dedik Irianto telah menyiapkan sejumlah skema untuk mengurangi sampah mulai dari hulu. 

Di antaranya, diet plastik di pasar tradisional, penambahan TPS 3R, menggelar lomba program komunitas kampung iklim (Proklim), lomba asah terampil, ECO enzim hingga pangeran putri dan lingkungan.

DLH juga akan menggandeng Kader Surabaya Hebat (KSH) untuk melakukan sosialisasi pemilahan dan pengelolaan sampah, dengan target 500 RW menuju zero waste

"Kami menargetkan dapat mengelola sampah sejak dari RW di masing-masing wilayah. Saat ini sudah ada sekitar 130 kampung dengan predikat menuju zero waste," ungkap Dedik.

Nantinya, masing-masing RW akan terintegrasi dengan bank sampah. Dengan 680 bank sampah unit ditambah 4 bank sampah induk, pengelolaan sampah bisa mencapai 20 ton per hari.

"Arahan dari Bapak Wali Kota, kami akan menghitung kembali berapa yang nantinya bisa dipilah oleh masing-masing RW. Sehingga, nantinya kami akan mengestimasikan kebutuhan bank sampah di di seluruh Surabaya," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved