Tidak Bisa Kontrol Minyakita Lampaui HET, Pemkab Lumajang Putuskan Membuka Operasi Pasar

Menurut Dadang, operasi pasar atau pasar murah diharapkan berdampak pada stabilisasi harga dan pasokan pangan. 

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Deddy Humana
surya/erwin wicaksono (erwin)
JUAL LEBIH MURAH - Penjualan minyak goreng bersubsidi, Minyakita seberat 1 liter di Pasar Ramadhan Alun-Alun Lumajang dengan harga di bawah HET. Pemkab Lumajang memilih operasi pasar untuk menekan harga Minyakita yang belakangan melebihi HET tetapi kemasannya berkurang. 

SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Operasi pasar murah kembali menjadi pilihan pemda di Jatim, saat menghadapi gejolak harga Minyakita, minyak goreng bersubsidi yang takarannya susut tetapi melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

Tidak terkecuali Pemkab Lumajang saat merespons temuan harga MinyaKita di Pasar Baru Lumajang yang tidak sesuai HET.

MinyaKita kemasan 1 liter di Pasar Baru Lumajang dijual pedagang dengan harga Rp 17.500. Padahal HET tertera Rp 15.700 per kemasan. 

"Sesuai arahan pimpinan tentunya akan ada evaluasi. Mendekati hari raya Idul Fitri harga bahan pokok memang kerap naik. Sehingga saran pimpinan segera melaksanakan operasi pasar," ujar Kabid Perdagangan Diskopindag Kabupaten Lumajang, Dadang Arifin ketika dikonfirmasi, Jumat (14/3/2025). 

Menurut Dadang, operasi pasar atau pasar murah diharapkan berdampak pada stabilisasi harga dan pasokan pangan. 

Sementara terkait gejolak harga di pasaran untuk komoditas Minyakita, menurut Dadang terjadi di luar kendali pemerintah. 

"Bukannya kita tidak bisa mengontrol harga. Tetapi memang kita harus memperkirakan supply and demand. Jelang hari raya terjadi siklus kenaikan harga. Tetapi dengan operasi pasar, kenaikan harga bisa ditekan," jelas Dadang.  *****

 

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved