Ning Ita-Cak Sandi Jilid II : Kota Mojokerto Siap Menyongsong New Zero Stunting 2026

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari berkomitmen mewujudkan Kota Mojokerto menuju New Zero stunting Tahun 2026.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Mohammad Romadoni
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING - Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat paparan dalam kegiatan forum Rembug Stunting di ruangan Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (12/3/2025). Targetkan Kota Mojokerto New Zero Stunting 2026. 

Kadinkes PPKB Kota Mojokerto, dr Farida Mariana, menjelaskan bahwa rembug stunting merupakan forum diskusi dalam membahas maupun merumuskan strategi dan, konsep perencanaan untuk penanganan stunting tahun 2026.

Rembug stunting bersama seluruh stakeholder terkait, termasuk berkoordinasi dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Riset Daerah (Bapperida) Kota Mojokerto, Agung Moeljono Subagijo.

"Dengan adanya rembug stunting ini, adalah awal kegiatan keberlanjutan dalam penanganan stunting  tahun 2026. Tadi sudah ada rencana aksi di 2025," ujar Farida.

Ia mengungkapkan, Kota Mojokerto menduduki peringkat pertama nasional dalam percepatan penurunan stunting. 

Farida optimistis, capaian ini dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan menjadi new zero stunting.

"Kami sudah nomor 1 tingkat nasional, itu yang harus kami pertahankan, dan perlu ditingkatkan. Di Kota Mojokerto masih ada 88 stunting atau 1,54 persen," jelasnya.

Menurut Farida, dari total 18 kelurahan di Kota Mojokerto, ada dua kelurahan yang sudah zero stunting yakni, Kelurahan Meri dan Kelurahan Purwotengah.

"Tadi sudah ada 2 kelurahan yang zero stunting, dari 18 keluruhan. Kami harapkan masih ada 16 yang masih belum zero stunting. Nah, itu PR yang harus di sengkuyung bareng seperti yang disampaikan Bu Wali Kota Mojokerto, ini program keroyokan dalam percepatan stunting," pungkasnya.

Adapun, 4 rencananya aksi percepatan penurunan stunting tahun 2025, target penurunan stunting menjadi 1,23 persen atau 71 kasus stunting.

  1. Semua kelurahan menjadi lokus prioritas penurunan stunting terintegrasi.
  2. Melaksanakan kegiatan upaya percepatan stunting, baik intervensi spesifik, sensitif maupun kolaboratif, sesuai alokasi anggaran.
  3. Meningkatkan kolaborasi dan sinergitas seluruh OPD dan pihak terkait dalam percepatan penurunan stunting.
  4. Membangun komitmen publik dalam percepatan penurunan stunting secara terintegrasi.

Dalam forum tersebut, juga dilaksanakan penandatanganan komitmen penanganan percepatan penurunan stunting di Kota Mojokerto.

Rembug Stunting ini dihadiri Perwakilan Bapenda Provinsi Jawa Timur, Kepala OPD, Dinkes, BPS, perwakilan Musrenbang setiap kelurahan, akademisi dan lainnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved