Berita Viral

Daftar 3 Kepala Daerah yang Akhirnya Ikuti Jejak Dedi Mulyadi Larang Study Tour, Ada Pramono Anung

Kebijakan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, terkait larangan study tour mulai diikuti oleh sejumlah kepala daerah lain. Siapa saja mereka?

Kolase Kompas.com/Egadia Birru dan Tribun Banten Tajudin
LARANGAN STUDY TOUR - Kolase foto Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wagub Banten Achmad Dimyati Natakusumah. Mereka mengikuti jejak Dedi Mulyadi melarang Study Tour. 

SURYA.co.id - Kebijakan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, terkait larangan study tour mulai diikuti oleh sejumlah kepala daerah lain.

Salah satunya adalah Gubernur Jakarta, Pramono Anung.

Diketahui, Dedi Mulyadi secara tegas melarang studi tur bagi siswa sekolah. 

Dedi Mulyadi menjelaskan alasan utama di balik larangan studi tur siswa sekolah adalah agar tidak membebankan biaya pada orangtua siswa. 

“Saya tegaskan kembali ya, yang kami larang itu adalah kegiatan-kegiatan studi tur, kunjungan ilmiah, study industry, kunjungan industri, apapun namanya, yang di dalamnya melakukan pembebanan kepada orang tua siswa,” tegasnya melalui video di Instagram pribadinya.

Menurutnya, biaya studi tur yang sering kali dibebankan sepenuhnya kepada orang tua siswa membuat banyak keluarga terpaksa berutang. 

“Banyak orang tua siswa yang tidak dalam posisi punya kemampuan keuangan harus ngutang ke sana kemari, yang berakibat pada beban ekonomi hidupnya semakin berat,” tambahnya. 

Selain itu, faktor keselamatan siswa juga menjadi perhatian utama. 

Dedi Mulyadi terus mengingatkan peristiwa tragis kecelakaan bus yang menimpa siswa SMK di Depok saat melakukan studi tur, yang mengakibatkan 11 siswa kehilangan nyawa. 

“Kedua, jaminan keselamatan terhadap siswa, seperti terjadi pada waktu kecelakaan SMK di Depok yang mengakibatkan meninggalnya jumlah orang yang banyak. Itu adalah pelajaran penting bagi kita semua agar tidak mengulangi peristiwa yang sama,” imbuhnya. 

Kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi ini menuai beragam tanggapan. Di satu sisi, ada pihak yang mendukung karena alasan ekonomi dan keselamatan. 

Baca juga: Rekam Jejak Pramono Anung Gubernur Jakarta yang Akhirnya Ikuti Jejak Dedi Mulyadi Larang Study Tour

Sejumlah kepala daerah juga mulai mengikuti kebijakan Dedi Mulyadi.

Siapa saja mereka?

  1. Pramono Anung

Kepala daerah yang mengikuti jejak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait larangan study tour semakin bertambah.

Kini, Gubernur Jakarta Pramono Anung juga melakukannya.

Pramono Anung mengimbau agar sekolah-sekolah di Jakarta mengadakan karya wisata atau study tour di wilayah Jakarta saja.

Menurutnya, Jakarta memiliki banyak destinasi menarik yang dapat dikunjungi oleh para siswa tanpa perlu keluar kota.

“Jakarta tentunya punya kebijakan tersendiri, saya akan lebih menggalakkan agar anak didik Jakarta itu lebih mencintai Jakarta.

Jadi saya akan lebih mendorong untuk tetap di Jakarta,” ucap Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin (3/3/2025), melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Akhirnya Ikuti Jejak Dedi Mulyadi, Gubernur Jakarta Pramono Anung Larang Sekolah Gelar Study Tour

Salah satu program yang akan didorong oleh Pramono adalah kegiatan menanam mangrove bagi para siswa.

Ia menyebut, ada sejumlah lokasi penanaman mangrove di Jakarta.

Tempat tersebut diharapkan dapat memberikan pengalaman edukatif sekaligus memperkuat ikatan emosional siswa terhadap lingkungan yang mereka rawat.

“Saya akan mendorong mereka untuk menanam mangrove. Karena kita sudah mempunyai lokasinya, saya sudah melihat sendiri. Banyak sekali siswa-siswa Jakarta yang sudah menanam mangrove,” kata dia.

Selain itu, Pramono mengaku telah memanggil Kepala Dinas Pendidikan serta Dinas Pertamanan untuk membahas program siswa menanam mangrove secara rutin.

Ia menilai, langkah ini akan sangat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan Jakarta dalam jangka panjang.

“Untuk anak didik di Jakarta ini diberikan kesempatan untuk nanam mangrove karena itu akan bermanfaat bagi Jakarta dalam jangka panjang,” kata dia.

2. Achmad Dimyati Natakusumah

Pemerintah Provinsi Banten melarang kegiatan studi tur bagi para siswa SMA sederajat ke luar wilayah Banten.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah seusai mengunjungi Kantor Dinas Pendidikan di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Kota Serang, Senin (24/2/2025).

"Kepada semua sekolah, jangan ke luar kota, apalagi dengan situasi cuaca dan kondisi yang ada saat ini, maka studi tur sekolah cukup di wilayah Banten saja," kata Dimyati kepada wartawan, melansir dari Kompas.com.

Selain mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pertimbangan lainnya adalah karena saat ini kondisi perekonomian sedang sulit, di tengah penghematan anggaran.

"Kasihan orangtua, jangan dibebani (biaya studi tur), maka lebih baik diputuskan segera tidak studi tur ke luar Banten," ujar dia.

Dimyati pun memerintahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar membuat surat edaran kepada seluruh sekolah yang menjadi kewenangan provinsi.

Selain itu, jika sudah ada siswa yang membayar kegiatan studi tur, agar dikembalikan.

"Minta Kadisdik untuk segera mengeluarkan surat edaran supaya tidak melakukan studi tur ke luar provinsi Banten," kata Dimyati.

Dimyati menegaskan, akan ada sanksi yang disiapkan jika ada sekolah yang tetap melaksanakan studi tur.

"Ada sanksinya, sanksinya jelas, akan kami evaluasi kepala sekolahnya," ucap mantan anggota DPR itu.

3. Helmi Hasan

Wilayah lain yang melarang adanya studi tur adalah Bengkulu.

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan melarang penyelenggaraan studi tur dan wisuda sekolah di seluruh jenjang pendidikan di wilayah Bengkulu.

"Saya meminta seluruh kepala dinas dan kepala sekolah di Provinsi Bengkulu untuk tidak lagi mengadakan studi tur maupun wisuda yang membebani orang tua murid," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan melalui pesan elektronik.

Keputusan ini diambil agar tidak membebani orang tua siswa.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved