Rusak Habitat Laut, Dampak Ledakan Bom Ikan di Banyuwangi Capai Radius 150 Meter

Pengeboman ikan yang terjadi di wilayah perairan utara Jawa Timur sisi timur merusak habitat laut.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Aflahul Abidin
KONFERENSI PERS - Lanal Banyuwangi berkerja sama dengan Dandim Banyuwangi menggelar konferensi pers pengungkapan kasus bom ikan, Kamis (6/3/2025). Empat tersangka diamankan dalam kasus itu. 

Komandan Lanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Hafidz menjelaskan, Lanal bekerja sama dengan Kodim 0825 Banyuwangi untuk operasi penangkapan tersebut.

Aparat mulai mengintai mereka sejak akhir 2024. Pada 30 Desember 2024, komplotan terpantau beraksi di perairan wilayah Taman Nasional (TN) Baluran, Kabupaten Situbondo.

"Namun saat hendak ditangkap, para tersangka kabur. Kami hanya mendapati barang bukti di lokasi, antara lain, ikan hasil pengoboman. Ikan ini kemudian kami bawa ke Fakultas Kedokteran Hewan Unair untuk dicek," kata Hafidz, Kamis (6/3/2024).

Pengintaian pun dilanjutkan. Aparat kembali mendeteksi aktivitas mencurigakan di wilayah perairan dekat Pulau Tabuhan, Kabupaten Banyuwangi pada 31 Januari 2025.

"Kemudian tim kami melakukan pengejaran terhadap pelaku hingga di Pantai Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo," ujar dia.

Dalam pengeboman tersebut, tersangka berupaya mengelabuhi aparat. Antara lain dengan mengubah warna perahu dari abu-abu menjadi putih biru. Namun, hal tersebut tak cukup mengecoh aparat.

Dalam pengejaran itu, tersangka sempat melarikan diri. Namun berbekal barang bukti dan informasi yang didapat dalam penggerebekan itu, identitas para tersangka terkantongi.

"Setelah penyelidikan, kami berhasil mengamankan empat tersangka," tambah Hafidz.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved