SURYA Kampus

Sosok Penjual Pisang Keliling yang Dikukuhkan Jadi Guru Besar di NTT, Perjuangan Dimulai Sejak Kecil

Hieronimus Canggung Darong tak pernah menyangka dirinya bisa menjadi guru besar. Mengapa? Begini kisah perjuangannya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kompas.com/Nansianus Taris
UBAH NASIB - Hieronimus Canggung Darong dikukuhkan menjadi Guru Besar di Kampus Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng, Jumat (28/2/2025) 

 

SURYA.CO.ID - Hieronimus Canggung Darong tak pernah menyangka dirinya bisa menjadi guru besar

Mengingat, dulunya dia hanya penjual pisang keliling.

Namun, hasil tak pernah mengkhianati proses yang sudah dilakoni Hieronimus. 

Kini, dirinya dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Keguruan Unika St. Paulus Ruteng, Jumat (28/2/2025).

Kerja Keras Sejak Kecil

Perjuangan Hieronimus untuk menjadi guru besar bukan perkara mudah.

Dia harus melewati berbagai cobaan berat sejak masa kecil.

Ayah Hieronimus, Romanus Dama, mengatakan bahwa anak sulungnya sudah bekerja sejak kecil.

Sepulang sekolah, Heieronimus berjualan pisang goreng keliling.

Hal itu dilakoninya meski di hari libur sekolah.

Baca juga: Sosok Orlando Mahasiswa UGM yang Lulus 3,5 Tahun dengan IPK 4, Sempat Terpuruk usai Ayah Meninggal

"Ia jual pisang goreng saat orang-orang kampung sedang menikmati kopi pagi maupun sore," ujar Romanus.

Heironimus jalan kaki dari kampungnya, Beokina, menuju ibu kota kecamatan, Cancar, untuk mengambil dagangan di toko roti. 

Kemudian, ia menjual roti tersebut kepada warga di Beokina.

Hasil jualan Hieronimus ditabung untuk belanja kebutuhannya dan keperluan keluarga.

Bahkan, Hieronimus juga sempat membeli baju seragam buat tante dan pamannya yang saat itu masih SD.

"Suatu ketika Iron pulang jual kue, karena merasa untung, ia ke kios untuk beli sandal buat tantenya. Sayang, sandal yang dibelinya itu kiri semua," tuturnya.

Sementara sang ibu, Sobina Lemong, bercerita bahwa anak sulung mereka itu selalu mengisi waktu luang dengan membaca dan menulis.

Kebiasaan membaca dan menulis untuk mengisi waktu luang menjadi rutinitas setiap pulang sekolah, sebelum bermain dan membantu orangtua memikul barang dari kebun.

Menurut Sobina, tiada hari tanpa mencari tahu kepada orang tua terkait hal baru yang didengar, dilihat, ataupun dibaca selama jam sekolah.

"Soal membaca, kami akui Iron. Bahkan, dia baca buku sampai tuntas. Biar sedang makan, dia tetap baca. Bahkan, dia dan bapaknya saling tukar buku untuk dibaca," ungkap Sobina.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved