Berita Viral

Pembelaan Kades Wiwin usai Ditegur Dedi Mulyadi Imbas Video Geli Bawa Jomet, Ngotot Kerja Demi Warga

Kepala Desa (Kades) Gunung Menyan, Wiwin Komalasari tampaknya tak takut usai ditegur oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Ini pembelaannya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Youtube Kang Dedi Mulyadi
KADES WIWIN - Tangkap layar video terbaru Youtube Kang Dedi Mulyadi. Dedi Mulyadi sedang berbincang dengan Kades Wiwin melalui sambungan video call 

Berkat berdasar istilah di Bogor merupakan nasi kotak yang berisi berbagai menu.

Biasanya berkat didapat dari acara tahlil hingga Isra Miraj.

"Ibu bawa jomet ya ? Mana, mana jometnya mana ? berkat, berkat," kata Kades Wiwin sambil tertawa sendiri.

Ia bahkan menanyakan sejumlah kades lain yang menenteng goody bag putih.

"Bawa jomet yah ?" tanya Wiwin sambil tertawa.

Sampai-sampai Kades Wiwin juga mengaku geli.

"Geli yah. Ketawa-tawaan terus," katanya.

Kini, setelah viral, Mendagri Tito ingin mengetahui motif dan kebenaran di balik video tersebut. 

"Saya akan cek dulu, saya baru tahu ini, tapi nanti saya akan minta Dijen Bina Pemdes cek, bener enggak, dan kemudian ingin tahu motifnya apa, masalahnya apa," ujar Tito, saat ditemui di Magelang, Jawa Tengah, Selasa (25/2/2025). 

Tito menegaskan bahwa menenteng nasi kotak seharusnya tidak menjadi hal yang memalukan bagi seorang kepala desa. 

Ia menambahkan bahwa para menteri kabinet Merah Putih juga sering kali makan nasi kotak saat retreat, dan tidak ada unsur kemewahan.

Makan bersama tanpa nasi kotak, lanjut dia, hanya dinikmati para menteri di malam terakhir retreat saja.

"Saya ingat betul, Pak Presiden juga makan nasi kotak juga, tergantung, mungkin, jangan geli itu, mungkin yang penting adalah kualitasnya," lanjut Tito.

Wiwin Minta Maaf

Wiwin Komalasari akhirnya buka suara, setelah video miliknya yang tertawa geli dan lucu menenteng nasi berkat atau jomet, viral di media sosial.

Kades Wiwin menjelaskan, kata geli dalam video tersebut bukanlah bermaksud jijik atau ketidaksukaan.

"Sebetulnya kita tidak ada niatan untuk menghina, melainkan seru-seruan gitu. Kita dapat makan itu di TC, dan tidak makan di sana melainkan dibawa," kata kades Wiwin, dilansir dari akun TikTok-nya @ratuwk1414.

Kades Wiwin juga menambahkan, ia merasa hal itu untuk seru-seruan saja bersama kades lainnya di area parkir.

"Ditenteng, seru-seruan seneng. Mungkin di situ ada kata-kata jijik, melainkan itu lucu gitu. Saya sendiri orang Sunda, kita seru-seruan bawa berkat ini karena kita makan bareng-bareng di parkiran.

"Bukan niatan menghina, mungkin ada kata jomet itu Bahasa Sunda artinya kejo saemet, seru aja seneng. Tidak ada unsur menghina atau melecehkan."

Mengetahui videonya membuat banyak netizen tersinggung, kades Wiwin berjanji akan lebih berhati-hati dalam berbicara.

"Saya tidak tahu (akan) meledak seperti ini. Intinya saya berbicara di sini dengan saya berbicara seperti garis besarnya geli, itu bukan menghina ataupun mencemooh ke makanan itu, melainkan happy seneng. Karena saya juga periang, suka ngakak, humoris, yang kenal saya pasti tahu dalam arti tidak menghina siapapun ataupun tentengan itu," jelasnya.

"InsyaAllah saya akan lebih hati-hati lagi, yang saya lontarkan tidak ada niatan menghina kadang orang lain berpikir berbeda. Saya akan perbaiki lagi, dan saya minta maaf kalaupun itu ada yang tersinggung, saya pribadi tidak ada niatan menghina," tukas Kades Wiwin.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved