Tangis Rachmat Irianto Peluk Foto Bejo Sugiantoro di Pusara Makam Mendiang Ayah

"Kemarin sempat ada terharu-terharunya, karena hari Sabtu beliau dateng ke acara saya yang Unesa itu, kemudian orangnya hari ini gak ada," tutur Aisyah.

Bejo Sugiantoro meninggalkan warisan yang tak terlupakan dalam dunia sepak bola Indonesia, baik sebagai pemain maupun pelatih. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan seluruh pencinta sepak bola Tanah Air.

Maura Hally, legenda Persebaya yang ikut bermain fun football bersama Bejo Sugiantoro mengaku, kondisi Bejo Sugiantoro baik-baik saja tanpa keluhan saat bermain di babak pertama hingga awal babak kedua. “Kita sempat bercanda sama dia, sama Anang Ma’ruf juga. Anang kan waktu itu sledding, sakit,” tutur Maura Hally.

Namun lanjut Maurra Helly, 10 menit kemudian, Bejo Sugiantoro terjatuh dan kolaps di lapangan. Saat kolaps mendapat pertolongan pertama dari salah satu kawannya dan tim medis dari SIER. Selanjutnya dibawa ke RS Royal Surabaya. Tiba di rumah sakit, nyawa Bejo tak dapat diselamatkan. “Di Royal saya dapet berita bahwa matanya ini hitamnya nggak kelihatan dan ke atas. Kita sampai nunggu di lapangan. Terus ada berita, Bejo nggak ada,” tuturnya.

Mendengar kabar bahwa pelatih Deltras FS Sidoarjo tersebut telah tiada, para penggawa Persebaya merenung dan menyematkan doa di lapangan. “Dia (Bejo Sugiantoro) tuh menghargai seseorang, siapapun dia menghargai. Dia baik sekali tuh, nggak ada pilih siapa ABC. Dia orang baik, menghargai lah sama-sama,” pungkas Maurra Helly. (amn/kompas.com)