Marketplace Toko Ladang Gabung Jatim Bejo untuk Layani Pengadaan Barang dan Jasa di Jawa Timur

PT Ladang Karya Husada lewat marketplace yang diberi nama Toko Ladang menjadi marketplace baru yang tergabung dalam Jatim Bejo

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
KERJA SAMA - Kepala Biro PJB Setdaprov Jatim, Arif Endro Utomo, bersama Direktur PT Ladang Karya Husada atau Toko Ladang, Nur Hidayati, saat penyerahan plakat disela launching kerja sama kedua belah pihak di Surabaya, Senin (24/2/2025). Bagi Toko Ladang, kerja sama ini bisa memperluas layanan mereka di pasar pengadaan barang dan jasa di bawah Pemprov Jatim. 

SURYA.co.id | SURABAYA - PT Ladang Karya Husada lewat marketplace yang diberi nama Toko Ladang menjadi marketplace baru yang tergabung dalam Jawa Timur Belanja Online yang disingkat Jatim Bejo.

Jatim Bejo ini dikelola oleh Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim).

Kepala Biro PJB Setdaprov Jatim, Arif Endro Utomo, mengatakan Toko Ladang merupakan toko daring ke lima yang bekerja sama dengan Jatim Bejo.

"Sejauh ini, dari hasil kerja sama tersebut mencatatkan angka transaksi yang cukup menggembirakan. Tahun lalu ada sekitar 49.000 transaksi dengan nilai mencapai Rp 633 miliar,” kata Arif seusai acara launching kerja sama dengan Toko Ladang di Hotel Leedon Surabaya, Senin (24/2/2025).

Pihaknya memastikan, meski ada efisiensi anggaran tidak akan mempengaruhi kinerja pengadaan barang dana jasa.

Sebab, pengadaan barang dan jasa tersebut memang dibutuhkan dalam setiap tahunnya, seperti kebutuhan perlengkapan elektronik, makanan dan minuman dan juga alat-alat kesehatan.

“Kami targetkan tahun ini nilai transaksi bisa naik sekitar 20 persen,” jelas Arif.

Biro PBJ Setdaprov Jatim, tetap membuka peluang kerja sama dengan e-commerce yang lain, jadi tidak sebatas pada lima e-commerce yang sudah bekerjasama dengan Jatim Bejo.

“Kalau semakin banyak semakin bagus karena banyak pilihan,” jelas Arif.

Toko Ladang berkantor di Surabaya dan saat ini sudah memiliki sebanyak 80.000 merchant yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Dari jumlah itu, 15.000 diantaranya berada di Jatim. Tahun lalu, nilai transaksi di Toko Ladang mencapai Rp10,6 triliun," ungkap Nur Hidayati, Direktur PT Ladang Karya Husada.

Dia juga mengatakan, kerjasama ini dilakukan karena jumlah merchant Toko Ladang sudah cukup banyak dan menyebar di berbagai kota di Indonesia, terutama di Jatim.

“Karena alasan itu, kami akhirnya memutuskan untuk bekerja sama dengan ekosistem pasar daring milik Pemprov Jatim,” terang Nur Hidayati.

Menurutnya, kerja sama ini bertujuan untuk memperluas pasar dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi merchant Toko Ladang. Selama ini, pelaku UMKM yang menjadi merchant Toko Ladang sebagian besar hanya melayani sekolah.

"Dengan kerja sama ini, kami bisa memperluas pasar dengan mendapat peluang bisnis untuk pengadaan barang dan jasa di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemprov Jatim. Kami berharap sinergi ini bisa mendatangkan manfaat terkait perkembangan UMKM di Jatim,” tandas Nur Hidayati.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved