Kerjasama Dengan 10 Negara, Petrokimia Gresik Perkuat Stok Bahan Baku Pupuk Untuk Dukung Swasembada

EAEU terdiri negara Rusia, Belarus, Armenia, Kazakhstan, dan Kirgistan; serta negara-negara Mercosur, yaitu Argentina, Bolivia, Brazil, Paraguay

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/Muhammad Sugiyono (Sugiyono)
KERJASAMA PUPUK MULTINASIONAL - Dirut Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo (empat dari kiri) bersama Dubes Eurasian Economic Union (EAEU) meninjau Exhibition Building di Wisma Kebomas Petrokimia Gresik, Selasa (18/2/2025). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - PT Petrokimia Gresik (PG) anggota holding PT Pupuk Indonesia (PI) melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia siap memperkuat kerja sama pupuk multinasional untuk mendukung swasembada pangan.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, Kemenlu mengunjungi Petrokimia Gresik dalam rangka menggali potensi untuk menjajaki kerja sama ketahanan pangan antara Indonesia dengan Eurasian Economic Union (EAEU).

EAEU terdiri dari negara Rusia, Belarus, Armenia, Kazakhstan, dan Kirgistan; serta negara-negara Mercosur, yaitu Argentina, Bolivia, Brazil, Paraguay dan Uruguay.

"Negara-negara EAEU merupakan pemain utama dalam industri pupuk global dan dikenal dengan pengelolaan industri pupuk yang efisien, suplai bahan pupuk, teknologi mutakhir, serta mekanisme pembiayaan yang efektif. Sementara negara-negara Mercosur dikenal dengan peternakannya," kata Dwi Satriyo dalam rilis Humas PG, Selasa (18/2/2025).

Menurut Dwi Satriyo, swasembada pangan merupakan salah satu prioritas utama pemerintah yang tertuang dalam Asta Cita.

Karena itu, PG melalui program yang diinisiasi Kemenlu siap memperkuat kerja sama sektor pupuk dan peternakan sapi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. 

"Pada tahapan ini, Kemenlu masih melihat langsung potensi di lapangan, mengidentifikasi peluang-peluang strategis dalam pengembangan kerja sama pertanian dan peternakan, dalam hal ini pupuk dan sapi. Untuk mempersiapkan implementasi konkret dalam rangka mendukung swasembada pangan nasional," imbuhnya. 

Menurut Dwi Satriyo, pupuk merupakan salah satu produk vital yang mendukung produksi dan keberlanjutan seluruh hasil pertanian.

Seperti diketahui, Indonesia memiliki kapasitas produksi pupuk nasional 14,6 juta ton per tahun, termasuk di Petrokimia Gresik.

Tetapi untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional, Indonesia masih memerlukan suplai bahan baku dari mitra-mitra lain, termasuk negara-negara EAEU.

Melalui kerja sama ini, Indonesia diharapkan dapat memperkuat sektor pertanian dengan meningkatkan kapasitas produksi pupuk lokal. 

"Selain itu, suplai bahan produksi pupuk dari EAEU, seperti amoniak, fosfat dan kalium, akan memperkuat rantai pasokan bahan baku pupuk lebih efisien, sehingga mendukung keberlanjutan produksi pupuk domestik. Petrokimia Gresik menyambut baik kerjasama multinasional ini," pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved