Waspada Kejahatan Baru Bermodus Top Up Dana di Surabaya, Pembeli Berdalih Tidak Bawa Dompet

Karena itu, pengusaha konter sebaiknya memastikan dulu menerima pembayaran sebelum melayani top up dana.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Deddy Humana
surya/tony hermawan
CEGAH JADI KORBAN - Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Dewi Nainggolan mengimbau masyarakat untuk waspada penipuan online, khususnya bermodus top up dompet digital, Minggu (16/2). Kenali modusnya agar tidak menjadi korban. 


SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Warung-warung kelontong, konter handphone sekarang rata-rata menyediakan top up dompet digital. Transaksinya seperti membeli pulsa lewat konter, di mana menyerahkan dana sesuai nominal yang ingin ditop-up berserta administrasinya.

Sayangnya, kemudahan ini dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan. 

Akun X @Bacottetangga memposting seorang ibu berkeliling mengajak anak kecil diduga melakukan penipuan bermodus top up dana. Setelah saldo masuk, ibu tersebut mengaku lupa membawa dompet. 

Karena itu, pengusaha konter sebaiknya memastikan dulu menerima pembayaran sebelum melayani top up dana.

Kejadian ini pernah dialami sebuah konter pulsa di Jalan Raya Darmo Indah, Tandes, 4 Januari 2025 sekitar pukul 10.43 WIB.

Saat itu seorang pria tinggi berrambut cepak mendatangi konter milik Chaisrul meminta top up OVO sebesar Rp 1 juta. Karena saldo di konter hanya Rp 800.000, Charisul pun menawarkan top up sejumlah uang tersebut. 

Setelah saldo terisi, pria itu mengaku lupa membawa dompet. Lalu alasan akan mengambil uang dan handphonenya ditinggalkan di konter untuk menjadi jaminan.

"Tetapi orang itu sampai sekarang  tidak kembali. Sementara handphone yang jadi jaminan, saya cek harganya hanya laku Rp 300.000," tutur Charisul, Minggu (16/2/2025).

Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Dewi Nainggolan mengatakan, polisi akan menyelidiki modus kejahatan baru ini. 

Masyarakat juga diminta bekerjasama menjaga situasi Kamtibmas. "Kalau dirugikan tindak pidana monggo dilaporkan. Minimal kalau ada yang laporan, kita tahu kejadiannya di mana," kata Rina. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved