Dikbud Kota Mojokerto Dampingi Siswi Korban Kekerasan Seksual, Polisi Sudah Tahan Satpam Sekolah

SURYA.CO.ID, KOTA MOJOKERTO - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Mojokerto, memastikan akan memberi pendampingan psikologis kepada seorang siswi yang menjadi korban kekerasan seksual.

Siswi kelas 8 (2 SMP) itu diduga menjadi korban kekerasan seksual satpam di sekolahnya. 

Kepala Dikbud Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo mengatakan, korban tetap masuk ke sekolah dengan pendampingan intensif dari psikolog dan guru BK (Bimbingan konseling).

"Siswi tetap masuk sekolah seperti biasanya, terus dipantau dan didampingi oleh guru BK maupun psikolog," jelas Ruby, Minggu (16/2/2025).

Ia mengungkapkan, pihaknya juga telah bertemu dengan wali murid untuk berkoordinasi, sekaligus meminta orangtua yang bersangkutan ikut aktif mengawasi termasuk aktivitas siswa di luar sekolah.

"Kita juga minta orangtua korban intensif mengawasi dan memantau anak di luar sekolah," ucap Ruby.

Ia menyebut, jika siswi mengalami trauma kronis akibat kejadian tersebut, pihaknya siap memfasilitasi yang bersangkutan kalau ingin pindah sekolah.

Ini sebagai upaya dari Dikbud Kota Mojokerto untuk menjamin keberlanjutan pendidikan siswi yang menjadi korban kejahatan asusila.

"Sekarang masih tetap di sekolahnya. Apabila yang bersangkutan malu dan ingin pindah ke satuan pendidikan lain, kita siapkan opsi itu," kata Kepala Dikbud Kota Mojokerto itu.

Sedangkan, atas perbuatannya, pelaku berinisial AF telah dipecat dari sekuriti sekolah di salah satu SMP Negeri Kota Mojokerto. Warga Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto itu kini telah ditahan di Polres Mojokerto Kota. ****