Kasus Penyakit Mulut dan Kuku di Kota Kediri Mulai Reda, Vaksinasi PMK Ditarget Rampung April 2025
Tren kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Kediri menunjukkan penurunan dan mulai terkendali dalam beberapa waktu terakhir.
Penulis: Luthfi Husnika | Editor: irwan sy
SURYA.co.id, KEDIRI - Tren kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Kediri menunjukkan penurunan dan mulai terkendali dalam beberapa waktu terakhir.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri mencatat total kasus yang dilaporkan mencapai 60 dengan tingkat kesembuhan 80 persen, dan tidak ada laporan kasus baru.
Kepala DKPP Kota Kediri, Moh Ridwan, mengungkapkan bahwa hewan ternak yang masih terjangkit memiliki potensi untuk sembuh.
"Sesuai pengamatan kami, sisa kasus hewan yang saat ini terjangkit PMK memiliki potensi untuk sembuh. Hanya saja untuk menentukan kesembuhan, kita harus terus melakukan pemantauan dalam kurun waktu sekitar 14 hari bahkan lebih sampai dinyatakan sembuh total," kata Ridwan, Rabu (12/2/2025).
Menurut Ridwan, penurunan kasus mulai terlihat sejak pertengahan Januari 2025.
Kelurahan Pojok dan Gayam menjadi wilayah dengan jumlah kasus PMK tertinggi.
Sebagai langkah pengendalian, pemerintah telah mengalokasikan 1.000 dosis vaksin PMK untuk Kota Kediri.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 30 persen telah diberikan kepada hewan ternak, dan sisanya ditargetkan selesai sebelum April 2025.
Untuk mempercepat vaksinasi, pemerintah menerapkan skema baru bernama 'Bulan Vaksinasi Nasional'.
"Vaksinasi PMK ini ada skema baru namanya Bulan Vaksinasi Nasional yang dilaksanakan serentak pada bulan Januari-Maret dan Juli-September 2025. Pencapaian vaksinasi yang telah kita lakukan juga sudah kita laporkan melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS)," jelas Ridwan.
Menariknya, strategi vaksinasi di Jawa Timur tidak berbasis pada hewan, melainkan lingkungan.
Hal ini berarti vaksinasi tidak hanya diberikan kepada sapi, tetapi juga domba, kambing, dan hewan lain di sekitar lokasi terdampak.
Ridwan menuturkan hal ini adalah langkah pencegahan agar virus tidak menyebar lebih luas.
Ridwan menegaskan bahwa pengendalian PMK tidak bisa dilakukan secara instan.
Ia memperkirakan, upaya menghentikan penyebaran PMK di Indonesia baru bisa tercapai paling cepat pada tahun 2035.
| Penjelasan Ahli UGM soal Beda Air Tanah dan Air Pegunungan, Setelah Video Sumber Air Aqua Viral |
|
|---|
| Cerita Mafaza Terbangun saat Bangunan Asrama Putri Ponpes di Situbondo Ambruk, Selamat Berkat Lemari |
|
|---|
| Doa Subuh Arab, Latin dan Artinya Dibaca Setelah Sholat |
|
|---|
| Sumber Uang Prajogo Pangestu Orang Indonesa Terkaya di Asia Tenggara, Punya Sederet Bisnis Properti |
|
|---|
| Kondisi Terbaru Fahmi Bo Usai Dibantu Raffi Ahmad, Kini Dirawat di Kamar VIP Rumah Sakit |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/DKPP-Kota-Kediri-saat-melakukan-vaksinasi-PMK.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.