Wawancara Eksklusif Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, Doding Rahmadi Kawal Ekonomi Berkelanjutan

Wawancara eksklusif dengan Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi menceritakan dinamika dan tantangan memimpin DPRD Trenggalek 2024-2029

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Ahmad Zaimul Haq
WAWANCARA EKSKLUSIF - Wawancara Eksklusif Manajer Tribun Mataraman, Rendy Nicko Ramandha dengan Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, Doding Rahmadi pada Kamis (6/2/2025). DPRD Trenggalek berkomitmen mengawal ekonomi berkelanjutan yang tertuang dalam RPJPD Kabupaten Trenggalek 2025-2045. 

Jadi saat ini adalah RPJMD yang terakhir untuk pemerintahan (Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek) Ipin - Syah (Mochamad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara) periode pertama. Nanti di pemerintahan Ipin-Syah yang kedua itu ada RPJMD 2025 - 2030.

Jadi Pak Ipin menetapkan RPJPD kami adalah net zero carbon. Yang kedua itu pendapatan masyarakat yang tinggi dan kolaborasi kerja pemerintah dan masyarakat.

Nah untuk RPJMD periode pertama ini, Mas Ipin menetapkan namanya yaitu Meroket. 

Rendy Nicko: Apa itu, Pak? Menarik.

Doding Rahmadi: Maju ekonomi rakyatnya, masyarakatnya itu kreatif dan lingkungannya terjaga. Jadi fokus kami yaitu untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Contoh kami menurunkan pengangguran melalui ekonomi kreatifnya itu.

Jadi seperti (tema pembangunan) di tahun 2026 itu kami menetapkan rencana pembangunan yang atraktif. Pembangunan yang atraktif itu yang seperti apa? Ya yang menarik minat, misalkan Mas Rendy dari Surabaya pengin ke Trenggalek karena alamnya bagus, lautnya bagus kan gitu. Yang terakhir untuk menjaga kelestarian alam.

Jadi itu selalu kami gaungkan tentang kelestarian alam, karena ya kami Trenggalek itu wilayahnya pegunungan. Jadi sangat dekat dengan bencana. Jadi kalau musim hujan itu kami itu harus siap-siaga terhadap longsor dan banjir. Kalau musim kemarau kami harus siaga terhadap kekeringan. 

Rendy Nicko: Saya membacanya bahwa kolaborasi antara eksekutif dan DPRD sudah klop ya pak, apa yang akan dilaksanakan ke depan?

Nah, mungkin kalau kami bedah sedikit, untuk pembangunan saja. Apa apa yang akan dibahas atau diwujudkan dalam bentuk legislatif? Apakah itu sudah dalam bentuk pembahasan aturannya atau sudah sampai ke anggaran atau seperti apa? 

Doding Rahmadi: Jadi kalau kami, sebagai DPRD itu kan produknya selalu peraturan daerah. Jadi walaupun soal keuangan, namanya ya tetap peraturan daerah. 

Nah, setiap kami menetapkan peraturan daerah itu kami selalu bekerja sama, tidak bisa kami berencana sendiri. Jadi pemerintah itu merencanakan, nanti yang menggodok adalah DPRD, setelah itu kami putuskan bersama.

Jadi kami selalu harus berjalan seimbang dengan pemerintah daerah kalau urusan pembangunan. Seperti saat ini, kami sedang membahas perencanaan pembangunan. 

Kemarin Pak Bupati punya konsep dalam hal merencanakan pembangunan itu ada dua hal. Yang pertama Musrena Keren (musyawarah perempuan, anak, disabilitas,dan kelompok rentan).

Terus yang kedua itu musyawarah perencanaan pembangunan di desa dan kecamatan, itu berdasarkan pemangku kepentingan di bawah, usulan dari kepala desa, usulan dari perangkat desa, dari BPD (badan permusyawaratan desa) dan sebagainya.

Terus yang ketiga ini itu Pak Bupati juga mengeluarkan kan Festival Galaxy. Iya itu untuk perencanaan dan aksi dari masyarakat langsung. Konsep-konsep itu kami hanya mengamini. kami DPRD itu selalu men-support konsep-konsepnya Pak Bupati.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved