Penerimaan Mahasiswa Baru

Akhir Nasib Guru di Lamongan yang Gebrak Meja dan Bentak Siswa Protes Soal SNPMB 2025, Disanksi Ini

Beginilah akhir nasib guru di Lamongan, Jawa Timur yang viral gebrak meja dan bentak siswa protes terancam gagal SNPMB 2025.

instagram
GURU GEBRAK MEJA - Tangkap layar video guru MAN 1 Lamongan gebrak meja saat siswa protes terancam tak bisa ikut SNPMB 2025, Jumat (31/1/2025). Terungkap nasibnya. 

SURYA.co.id, LAMONGAN - Beginilah akhir nasib guru di Lamongan, Jawa Timur yang viral gebrak meja dan bentak siswa protes terancam gagal SNPMB 2025.

Oknum guru tersebut sudah mendapat sanksi akibat perbuatannya.

Sanksi yang diberikan pun tak main-main. Ia resmi dinonaktifkan dari jabatannya sebagai waka kurikulum MAN 1 Lamongan.

Kepala Kemenag Lamongan, Muhlisin Mufa mengambil langkah tegas menjatuhkan sanksi menonaktifkan guru yang bertindak tidak etis saat menghadapi puluhan siswa yang menanyakan nilainya yang tidak terinput dalam sistem pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) untuk menembus SNBP.

Muhlisin menegaskan sanksi yang dijatuhkan setelah pihaknya menerima hasil laporan berita acara pemeriksaan dari pihak lembaga MAN 1 Lamongan.

Baca juga: Nasib Guru yang Gebrak Meja dan Bentak Siswa di Lamongan, Jabatannya Dicopot

Pencopotan tersebut dilakukan usai pihak sekolah melakukan pemeriksaan internal dan penandatangan BAP guru yang bersangkutan pada Kamis (6/2/2025).

"Memang wewenang pengangkatan waka itu menjadi wewenang kepala sekolah madrasah," kata Muhlisin, Jumat (7/2/2025).

Oknum guru itu akhirnya resmi di non aktifkan dari jabatanya sebagai waka kurikulum di MAN 1 Lamongan.

"Sementara ini penggantinya dipegang oleh Ibu Robiul Muhaimin S.Ag," kata Muhlisin. 

Muhlisin mengaku, sebelumnya  juga sudah meminta agar pihak sekolah segera melakukan evaluasi kepada oknum guru yang bersangkutan.

Pasca kejadian yang viral tersebut,  ia sebagai Kepala Kemenag Lamongang menaungi seluruh tingkatan sekolah madrasah mengingatkan seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag untuk lebih teliti dan bekerja sesuai dengan SOP agar kejadian serupa tak kembali terulang di tahun mendatang.

Sementara itu, data eligible 22 siswa  yang tidak bisa masuk dalam sistem PDSD sebagai syarat pendaftaran jalur SNBP masih menunggu hasil pelimpahan dari pihak sekolah.

Diberitakan sebelumnya, beredar  video dengan durasi 25 detik memperlihatkan seorang oknum guru menggebrak meja dan membentak sejumlah siswa di sebuah ruangan. 

Insiden tersebut terjadi ketika sejumlah siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN)  di Lamongan mempertanyakan data eligible mereka yang tidak dapat terinput dalam sistem pendaftaran Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). 

Dalam video tersebut, terlihat guru yang berbicara dengan nada tinggi kepada siswa, sementara suara tangisan siswa terdengar jelas.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved