Nasib Guru yang Gebrak Meja dan Bentak Siswa di Lamongan, Jabatannya Dicopot

Nasib Guru yang viral menggebrak meja dan membentak siswa karena protes data eligible di Lamongan Jawa Timur

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Hanif Manshuri
KEMENAG LAMONGAN - Insiden di MAN 1 Lamongan antara seorang guru dan puluhan siswa yang tidak bisa masuk sistem pendaftaran Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) dan viral di medsos direspon Kemenag Lamongan. Pihak Kemenag telah memintai keterangan kasek dan berharap kejadian tidak terulang. 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Guru yang viral menggebrak meja dan membentak siswa karena protes data eligible di Lamongan Jawa Timur resmi dinonaktifkan dari jabatannya sebagai waka kurikulum MAN 1 Lamongan.

Kepala Kemenag Lamongan, Muhlisin Mufa mengambil langkah tegas menjatuhkan sanksi menonaktifkan guru yang bertindak tidak etis saat menghadapi puluhan siswa yang menanyakan nilainya yang tidak terinput dalam sistem pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) untuk menembus SNBP.

Muhlisin menegaskan sanksi yang dijatuhkan setelah pihaknya menerima hasil laporan berita acara pemeriksaan dari pihak lembaga MAN 1 Lamongan.

Pencopotan tersebut dilakukan usai pihak sekolah melakukan pemeriksaan internal dan penandatangan BAP guru yang bersangkutan pada Kamis (6/2/2025).

"Memang wewenang pengangkatan waka itu menjadi wewenang kepala sekolah madrasah," kata Muhlisin, Jumat (7/2/2025).

Baca juga: Viral Video Guru Lamongan Gebrak Meja dan Bentak Siswa Eligible yang Protes, Kepsek Beri Penjelasan

Oknum guru itu akhirnya resmi di non aktifkan dari jabatanya sebagai waka kurikulum di MAN 1 Lamongan.

"Sementara ini penggantinya dipegang oleh Ibu Robiul Muhaimin S.Ag," kata Muhlisin. 

Muhlisin mengaku, sebelumnya  juga sudah meminta agar pihak sekolah segera melakukan evaluasi kepada oknum guru yang bersangkutan.

Pasca kejadian yang viral tersebut,  ia sebagai Kepala Kemenag Lamongang menaungi seluruh tingkatan sekolah madrasah mengingatkan seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag untuk lebih teliti dan bekerja sesuai dengan SOP agar kejadian serupa tak kembali terulang di tahun mendatang.

Sementara itu, data eligible 22 siswa  yang tidak bisa masuk dalam sistem PDSD sebagai syarat pendaftaran jalur SNBP masih menunggu hasil pelimpahan dari pihak sekolah.

Diberitakan sebelumnya, beredar  video dengan durasi 25 detik memperlihatkan seorang oknum guru menggebrak meja dan membentak sejumlah siswa di sebuah ruangan. 

Insiden tersebut terjadi ketika sejumlah siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN)  di Lamongan mempertanyakan data eligible mereka yang tidak dapat terinput dalam sistem pendaftaran Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). 

Dalam video tersebut, terlihat guru yang berbicara dengan nada tinggi kepada siswa, sementara suara tangisan siswa terdengar jelas.

Tidak munculnya nilai puluhan siswa MAN 1 Lamongan membuat mereka terancam tidak dapat mengikuti jalur SNBP, yang merupakan salah satu jalur pendaftaran masuk perguruan tinggi yang diharapkan, sementa mereka sudah bersusah payah belajar agar mendapatkan nilai tinggi dari semester 1 hingga V agar bisa mendapatkan kesempatan masuk PTN melalui prestasi.

Diketahui, aksi oknum guru tersebut terjadi pada 31 Januari lalu 2025 karena siswa protes mempertanyakan data eligible yang tak bisa terinput di sistem

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved