Wawancara Eksklusif Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar, Ungkap Fasilitas Kesehatan Unggulannya

dr Endah Woro Utami menyampaikan banyak hal terkait pengelolaan dan pengembangan fasilitas kesehatan unggulan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Ahmad Zaimul Haq
WAWANCARA EKSKLUSIF - Pemred Tribun Jatim Network sedang berbincang dengan Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, dr Endah Woro Utami, Selasa (4/2/2025). Saat ini, RSUD Ngudi Waluyo sedang mengembangkan pelayanan kesehatan unggulan untuk masyarakat Blitar. 

Standar pelayanan semua dokter harus memberikan obat sesuai formularium nasional. Kedisiplinan itu selalu kami pantau.

Akhirnya, pembiayaan BPJS bagaimana kami tidak rugi. Kalau sudah tidak rugi, intinya kalau dikatakan laba, pengobatan tidak ada laba. Apa yang menjadi kelebihan bayar tadi, kami kembalikan ke masyarakat.

Masyarakat tidak mungkin dikasih obat yang obatnya harus yang istimewa. Yang penting sembuh dan pelayanannya nyaman. Itu yang dimaksud mutu pelayanan baik, cepat sembuh.

+ Bu Woro, ini rumah sakit milik Pemkab Blitar. Tapi, terlihat rumah sakit ini sudah mandiri. Bagaimana support dari masyarakat agar terus meningkatkan pelayanan di rumah sakit?

- Sebetulnya uang kami ini juga uang pemerintah. Jadi pendapatan rumah sakit juga APBD. Hanya dari APBD ini pemerintah bagi kami supportnya apa? Ya pengelolaan kami dengan BLUD sudah menjadi support.

Artinya kami diberi kewenangan mengatur sesuai kebutuhan masyarakat. Intinya tetap menjalankan visi yang sudah ditetapkan pimpinan daerah.

Kalau sekarang pimpinan berganti maka visinya apa kami mengarah ke sana. Salah satu contoh visi Bapak Bupati terpilih soal pembiayaan gratis lansia.

Nah, bagaimana tidak hanya BPJS, tetapi bagaimana para lansia juga mendapat pengobatan yang baik. Tentu saja yang mampu bisa BPJS mandiri, kalau tidak mampu, apapun lansia pengobatan bisa terjangkau.

Dukungan pemerintah pembiayaan yang kami kelola sendiri. Jadi tidak diambil Pemda, tapi pendapatan kembali untuk pelayanan masyarakat.

Tambah lagi bahwa kami ASN gaji dari APBD, bukan pendapatan kami. Itu sebetulnya dukungan yang besar.

+ Bu Woro, bagaimana peran teknologi ini bisa meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD?

- Bicara ini pas sekali. Ini judul disertasi saya. Karena masyarakat kalau di Blitar rata-rata (pendidikan) masih SMP. Bagaimana kami bisa masuk (sistem digital)? Itu pertama-tama kami berat sekali.

Satu contoh bagiamana perubahan digital mulai pasien masuk pendaftaran sudah digital. Kami mengajari itu dengan inovasi Grebeg JKN. Jadi, pagi, pegawai mendampingi pasien agar bisa digital.

Kalau sistem digital yang kami pakai daftar tanpa antrean, JKN mobile. Itu sudah digital, tidak ada kertas lagi, tidak ada antrean. Masuk langsung ke poli. Dan poli rekam medisnya sudah elektronik semua.

Masuk satu sehat aplikasi Kemenkes sudah terhubung, sehingga pasien sudah terlacak pengobatannya dan terpenting lagi dengan digital itu masyarakat tidak perlu antre.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved