Berita Viral

Sosok Totok Warga Kulon Progo Rela Bangun Jalan Darurat Pakai Uang Pribadi, Ini Sumber Kekayaannya

Terungkap sosok Totok, yang rela merogoh kocek pribadi untuk membangun jalan darurat dekat jalur Longsor Nanggulan-Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Facebook Indonesiacityid/Tribun Jogja Alexander Ernando
JALAN RUSAK : Tangkap layar penampakan jalan yang terdampak longsor wilayah Padukuhan Setan, Kalurahan Wijimulyo, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo (kiri). Kendaraan melintasi jalan darurat dekat bagian Jalan Sentolo-Nanggulan yang longsor, Senin (27/01/2025). Jalan ini dibangun oleh Totok, warga Kulon Progo, dengan uang pribadi (kanan) 

SURYA.CO.ID - Terungkap sosok Totok, yang rela merogoh kocek pribadi untuk membangun jalan darurat dekat jalur Longsor Nanggulan-Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta.

Sekadar info, bagian Jalan Provinsi ruas Sentolo-Nanggulan di wilayah Padukuhan Setan, Kalurahan Wijimulyo, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo, mengalami longsor sebanyak dua kali.

Terakhir, terjadi pada 5 Januari 2025 hingga menyisakan lebar badan jalan hanya sekitar 1 meter saja.

Akibatnya, arus kendaraan dialihkan lewat jalan lain yang memutar.

Sayangnya, kondisi tersebut tak segera ditangani oleh pemerintah setempat. 

Hingga akhirnya, Totok Sapto Putro tergerak hatinya untuk membuat jalan darurat agar akses warga kembali lancar.

Tak tanggung-tanggung, warga Padukuhan Setan ini rela merogoh kocek puluhan juta.

"Dana yang saya keluarkan sekitar Rp 22 juta untuk membangun jalan ini, mulai dari operasional tenaga, beli tanah uruk, sampai kendaraannya," jelas Totok, dikutip SURYA.CO.ID dari Tribun Jogja.

Jalan darurat tersebut selesai dibangun sekitar 2 minggu lalu.

Baca juga: Perjuangan Wulan Gadis Surabaya Jual Koran demi Beli Rumah untuk Orang Tua, Tak Malu Meski Dibully

Jalan tersebut berada di atas lahan milik 3 warga setempat, yang sudah memberikan izin agar lahannya bisa digunakan sementara waktu.

Totok mengaku prihatin melihat warga sekitar harus melewati jalan lain yang terbilang lebih jauh sekitar 10 kilometer karena harus memutar.

"Ada juga jalan rabat beton, namun tidak semua warga bisa lewat jalan tersebut, terutama yang sudah sepuh," ujarnya.

Bagi warga sekitar, jalan tersebut jadi akses utama untuk kegiatan sehari-hari, baik untuk bekerja, mencari pakan ternak, hingga ke ladang.

Jalan provinsi itu juga penting bagi warga Kulon Progo yang ingin menuju Magelang, begitu juga sebaliknya.

Pria yang merupakan pengusaha kayu ini pun semakin prihatin saat melihat bagian yang longsor semakin lebar, hingga akhirnya hanya menyisakan badan jalan selebar 1 meter saja.

Baca juga: Tabiat Penjual Bakso di Malang Jatim yang Bangun Jalan Desa Pakai Uang Pribadi, Dilakoni Sejak 2017

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved