Disnak Keswan Tulungagung Perpanjang Penutupan Pasar Hewan Terpadu, Ini Penyebabnya
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, memperpanjang penutupan Pasar Hewan Terpadu (PHT).
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), memperpanjang penutupan Pasar Hewan Terpadu (PHT).
Sebelumnya, Disnak Keswan Tulungagung menetapkan penutupan PHT pada 10-25 Januari 2025.
Kebijakan ini, untuk memutus mata rantai penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Namun, kebijakan ini diperpanjang pada 26 Januari 2025 hingga 9 Februari 2025.
Pasar hewan di Sumbergempol, ditutup sementara 10-25 Januari 2025.
"Meskipun kasus PMK di Tulungagung melandai, kebijakan penutupan PHT diperpanjang," ujar Kabid kesehatan Hewan Disnak Keswan Tulungagung, Tutus Sumaryani, Kamis (30/1/2025).
Menurut Tutus, perpanjangan penutupan PHT ini untuk merespons kondisi di daerah sekitar. Salah satu pertimbangannya, karena daerah sekitar baru melakukan penutupan pasar hewan.
Jika PHT Tulungagung dibuka, maka dikhawatirkan sapi-sapi dari luar Tulungagung akan masuk, berbaur dengan sapi-sapi milik peternak dan pedagang Tulungagung.
"Kalau kami buka sekarang, percuma kebijakan penutupan selama ini. Untuk mengantisipasi masuknya sapi dari luar, penutupan diperpanjang," paparnya.
Tutus menambahkan, kasus PMK di Tulungagung relatif lebih terkendali, dibanding daerah lain.
Hal ini berkaitan dengan capaian vaksinasi sapi di Tulungagung menjadi yang tertinggi di Jawa Timur. Namun ada sapi-sapi baru, seperti sapi yang baru dilahirkan dan belum sempat divaksin rawan terkena serangan PMK.
"Kasus daerah sekitar masih cukup tinggi. Sangat berisiko jika sapi-sapi dari luar masuk ke Tulungagung," tegasnya.
Sejak akhir Desember 2024 hingga 30 Januari 2025, Disnak Keswan Tulungagung mendata ada 123 kasus PMK pada sapi.
Saat ini, masih ada sekitar 17-20 ekor sapi yang masih dalam proses penyembuhan. Sementara 10 ekor dipotong paksa dan 3 ekor mati.
"Jadi mayoritas sapi sembuh. Angka kematiannya juga kecil," sambung Tutus.
Disnak Keswan Tulungagung
kasus PMK di Tulungagung
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Pasar Hewan Terpadu (PHT)
Tutus Sumaryani
Tulungagung
Berita Tulungagung
Harun, Aktivis Lingkungan Tulungagung Dirikan Warkop Edukasi Anti-Saset dan Plastik |
![]() |
---|
APBD 2026 Tulungagung Aman dari Pemotongan TKD Pusat, Justru Dapat Tambahan Rp 132 Miliar |
![]() |
---|
Dewan Pendidikan Tulungagung "Mati Suri" di Tengah Carut Marut PPDB dan Isu Seragam Mahal |
![]() |
---|
Lapas Tulungagung Gagalkan Upaya Penyelundupan HP yang Dibawa Pengunjung, Disembunyikan di Makanan |
![]() |
---|
Vaksinasi PMK di Tulungagung Digenjot Jelang Musim Hujan, 100 Ribu Ternak Sudah Divaksin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.