Dewan Pendidikan Tulungagung "Mati Suri" di Tengah Carut Marut PPDB dan Isu Seragam Mahal

Dewan Pendidikan Tulungagung, Jatim, disorot karena tak bersuara saat PPDB dan isu jual beli seragam. Koordinator Sekretariat akui minim kerja nyata.

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
MENDAPAT PENGHARGAAN - Sejumlah siswa berprestasi di bidang olahraga mendapat penghargaan dari Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo dan Wakilnya, Ahmad Baharudin pada Rabu (1/10/2025) lalu. Sayangya Dewan Pendidikan Kabupaten Tulungagung, dinilai tidak pernah memberi kontribusi pada kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG – Keberadaan dan fungsi Dewan Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), kini menjadi sorotan tajam dan dipertanyakan relevansinya, Jumat (10/10/2025). 

Lembaga ini dinilai "mati suri" di tengah maraknya persoalan krusial di dunia pendidikan lokal, mulai dari carut marut Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) hingga praktik jual beli seragam sekolah yang memicu kontroversi.

Para jurnalis di Tulungagung, mengeluhkan sulitnya mendapatkan respons dari Dewan Pendidikan terkait berbagai isu pendidikan

"Wartawan bahkan kesulitan untuk mencari komentar Dewan Pendidikan terkait karut marut masalah pendidikan di Tulungagung," ujar Pendik, salah satu wartawan lokal. 

Kondisi ini, memperkuat kesan bahwa Dewan Pendidikan tidak memiliki kepedulian terhadap masalah yang berkembang.

Minim Aktivitas, Hanya Beberapa Kali Rapat

Koordinator Sekretariat Dewan Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Hery Widodo, secara terbuka mengakui, bahwa lembaga ini belum menunjukkan hasil kerja nyata sejak dibentuk pada tahun 2021. 

Menurutnya, Dewan Pendidikan hanya sempat menggelar beberapa kali rapat, namun agenda dan hasil rapat tersebut tidak pernah disampaikan melalui kesekretariatan.

“Kami punya sekretariat di Dinas Pendidikan Tulungagung. Tapi kalau rapat tidak pernah dilakukan di sekretariat,” ungkap Hery.

Hery juga menjelaskan, pihaknya bersama sejumlah staf di sekretariat sebenarnya telah berulang kali mengusulkan agar Dewan Pendidikan lebih proaktif. 

Bahkan, Hery mengaku, ia sempat menyampaikan pendapat atas nama pribadi sebagai praktisi hukum dan aktivis pendidikan saat isu jual beli seragam terungkap, namun secara kelembagaan, Dewan Pendidikan tidak pernah mengeluarkan pernyataan resmi.

Usulan Disikapi Dingin, Korban Orang Tua dan Siswa

Demikian pula saat masalah PPDB mencuat, Hery mengaku telah mengusulkan agar segera digelar rapat untuk menyikapi kondisi tersebut. 

Sayangnya, usulannya tidak pernah mendapat respons positif dari internal Dewan Pendidikan, dan lembaga ini tetap diam tanpa tanggapan.

“Sejak awal kami sudah teriak-teriak di internal Dewan Pendidikan, tapi tidak pernah ada respons. Tidak pernah ada hasil kerja Dewan Pendidikan,” keluh Hery.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved