SURYA Kampus

Sosok Ilham Budi Wisudawan Terbaik S2 UGM, Lulus Kuliah IPK 4 dan Masa Studi Cuma 1,4 Tahun

Inilah sosok Ilham Budi Kurniawan, wisudawan terbaik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase UGMI
Ilham Budi, wisudawan terbaik IGM 

SURYA.CO.ID - Inilah sosok Ilham Budi Kurniawan, wisudawan terbaik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Ilham Budi lulus Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis, UGM, dengan mengantongi indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00,

Bukan hanya itu saja, wisudawan Program Pascasarjana Periode Tahun Akademik 2024/2025, Kamis (23/1/2025) ini juga lulus dengan masa studi yang cepat. 

Yakni, 1 tahun 4 bulan. 

Sementara rerata masa studi program magister adalah 2 tahun 2 bulan.

Memiliki latar belakang pekerjaan di Biro Sumber Daya Manusia di Kementerian Keuangan, ia memang berniat melanjutkan pendidikan untuk mengisi kekurangan kompetensi yang ada dalam dirinya.

Setelah menempuh pendidikan D-3 Akuntansi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan S-1 Akuntansi Universitas Hasanuddin serta menjalani pekerjaannya yang berfokus pada manajemen sumber daya manusia, setelah belasan tahun bekerja, ia memutuskan untuk mengambil program MM FEB UGM dengan konsentrasi di Sumber Daya Manusia dan Organisasi.

“Semoga ini sejalan dengan rencana masa depan saya yaitu menjadi analisis SDM aparatur di Kementerian Keuangan,” jelasnya.

Ilham mengakui latar belakang pendidikan sebelumnya sangat berbeda dengan tugas-tugas yang ia kerjakan.

Karenanya, ia menerapkan learning by doing selama bekerja.

Baginya, berkuliah di MM UGM dapat membantunya untuk memeriksa ulang apakah praktiknya dalam bekerja sudah selaras dengan teori yang dipelajari di kelas.

Merunut pengalamannya belajar di MM UGM, Ilham mengungkapkan bila kurikulum MM FEB UGM sebagai kurikulum yang sangat dibutuhkan di dunia profesional.

Baca juga: Sosok Cita Wulan Wisudawan Terbaik Unair yang Lulus dengan IPK 3,69, Persembahkan Gelar untuk Ibu

Kurikulum yang tidak hanya berfokus pada teori, tetapi bagaimana mahasiswa diminta untuk melakukan praktik dengan terjun langsung di lapangan seperti lewat program immmersion dan social project.

“Waktu itu, saya mendapatkan UMKM di Gunung Kidul dan social project di salah satu SD di Bantul."

"Jadi, selama berkuliah tidak semata-mata hanya belajar secara teori, tetapi banyak pengalaman dan soft skill yang saya dapatkan terutama entreprenuership dan manajemen sumber daya manusia,” jelasnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved