Berita Viral

Sosok Eks Jenderal Bintang 3 yang Yakin Nelayan Kholid Bisa Bongkar Dalang Pagar Laut Tangerang

Inilah sosok pensiunan jenderal bintang 3 Polri yang yakin nelayan Kholid bisa bongkar dalang pagar laut Tangerang.

kolase Kompas.com dan Youtube
Susno Duadji dan Nelayan Kholid. Inilah Sosok Eks Jenderal Bintang 3 yang Yakin Nelayan Kholid Bisa Bongkar Dalang Pagar Laut Tangerang. 

SURYA.co.id - Inilah sosok pensiunan jenderal bintang 3 Polri yang yakin nelayan Kholid bisa bongkar dalang pagar laut Tangerang.

Dia adalah mantan Kabareskrim, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji.

Diketahui, Susno Duadji ikut angkat bicara terkait polemik pagar laut Tangerang yang saat ini tengah jadi perbincangan publik.

Dikatakan Susno, dalang di balik pemasangan pagar laut sepanjang 30 KM di perairan Tangerang sangat mudah diungkap.

Di antaranya bisa bertanya kepada Kholid, nelayan yang belakangan viral karena mendesak pemerintah usut kasus pagar laut.

Baca juga: Penderitaan Kholid Nelayan yang Debat Soal Pagar Laut Tangerang, Singgung Nama Anies Baswedan

Sebagai pensiunan jenderal yang sudah 36 tahun menjadi penyidik, Susno mengatakan aparat penegak hukum bisa mengorek informasi dari Kholid, nelayan yang terdampak dari pembangunan pagar laut tersebut. 

Sebagaimana diketahui, Kholid belakangan mencuri panggung media usai dirinya mengungkap siapa pemilik pagar laut tersebut. 

"Ya tanya aja kepada nelayan, tanya aja ke Pak Kholid, pak siapa itu, dia udah tahu pelakunya.

Dia katakan yang borongnya itu, ini namanya, yang bayarnya ini, yang ini kaitannya ke ini, yang ini kantornya di Jakarta Barat terkait dengan perusahaan," ujar Susno seperti dikutip dari tayangan Metro TV.

Susno juga menyebut bersembunyi tindak pidana serombongan di balik pemasangan pagar laut itu. 

Tindak pidana yang ditemukan adalah terbitnya Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) serta adanya pengkavlingan laut. 

Baca juga: Sosok Pengamat Politik yang Berani Sentil Menteri Agraria Nusron Wahid Soal Pagar Laut Tangerang

Padahal, Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, menyebut SHGB dan SHM yang diterbitkan itu cacat prosedur dan material.

"Nah, berarti untuk terbitnya hak ini ada dokumen kan? Oke minimal dokumen untuk mengajukan permohonan hak, minimal kepala desa tanda tangan, minimal ATR Kabupaten tanda tangan, sampai kemana? Nah, ini jelas minimal tindak pidana pemalsuan," katanya. 

Ia juga menduga adanya transaksi di bawah meja dengan mengajukan 'amplop'.

"Ini tindak pidana korupsi. Kemudian karena ini merusak habitat, ini tindak pidana lingkungan hidup ini bisa kena tindak pidana pelayaran," pungkasnya. 

Sosok Susno Duadji

Melansir dari Wikipedia, Susno Duadji lahir 1 Juli 1954.

Ia adalah mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim Polri) yang menjabat sejak 24 Oktober 2008 hingga 24 November 2009.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Kapolda Jawa Barat.

Kakaknya, Sukadi Duadji merupakan mantan wakil Bupati Lahat periode 2008-2013, sekarang ia akan berencana bermukim di Depati Lawang Diwe (kediaman pribadinya) di Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam.

Susno sekarang dipercaya menduduki jabatan sebagai ketua Tim Kamus Bahase Kite (Lahat dan Besemah).

Lulus dari Akabri Kepolisian 1977, Susno yang menghabiskan sebagian kariernya sebagai perwira polisi lalu lintas, dan telah mengunjungi 90 negara untuk belajar menguak kasus korupsi.

Kariernya mulai meningkat ketika ia dipercaya menjadi Wakapolres Yogyakarta, dan berturut-turut setelah itu Kapolres di Maluku Utara, Madiun, dan Malang.

Susno mulai ditarik ke Jakarta, ketika ditugaskan menjadi kepala pelaksana hukum di Mabes Polri dan mewakili institusinya membentuk KPK pada tahun 2003.

Baca juga: Rieke Diah Pitaloka Malah Sentil 2 Sosok Ini Soal Polemik Pagar Laut Tangerang, Disebut Beri Izin

Tahun 2004 ia ditugaskan di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Sekitar tiga tahun di PPATK, Susno kemudian dilantik sebagai Kapolda Jabar dan sejak Januari 2008 menggantikan Irjen Pol. Soenarko Danu Ardanto.

Ia menjadi Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri pada Oktober 2008 menggantikan Komjen Pol. Bambang Hendarso Danuri[4] yang telah dilantik sebagai Kapolri.

Susno Duadji sempat menyatakan mundur dari jabatannya pada tanggal 5 November 2009, akan tetapi pada 9 November 2009 ia aktif kembali sebagai Kabareskrim Polri.

Namun, pada 24 November 2009 Kapolri secara resmi mengumumkan pemberhentiannya dari jabatan tersebut.

Mantan Kabareskrim Susno Duadji. Pihak yang Ambil Untung Kasus Vina Cirebon Diungkap Susno Duadji.
Mantan Kabareskrim Susno Duadji. Pihak yang Ambil Untung Kasus Vina Cirebon Diungkap Susno Duadji. (Kompas.com)

Kode sebutan (call sign) Susno sebagai "Truno 3" atau orang nomor tiga paling berpengaruh di Polri setelah Kapolri dan Wakapolri, menjadi populer di masyarakat umum setelah sering disebut-sebut terutama dalam pembahasan kasus kriminalisasi KPK.

Meskipun demikian, kode resmi untuk Kabareskrim Polri sesungguhnya adalah "Tribrata 5" atau nomor 5 di Polri setelah Kapolri, Wakapolri, Irwasum Polri dan Kabaharkam Polri, sedangkan "Truno 3" adalah kode untuk Direktur III Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) Bareskrim Polri.

Adapun Direktur III/Tipidkor Bareskrim Polri saat itu adalah Brigjen Pol. Yovianes Mahar. yang kini menjabat sebagai Irwil II Itwasum Polri.

Riwayat karier Susno Duadji selama aktif berkarier di Polri, ialah sebagai berikut:

  • Pama Polres Wonogiri (1978)
  • Kabag Serse Polwil Banyumas (1988)
  • Wakapolres Pemalang tahun (1989)
  • Wakapolresta Yogyakarta (1990)
  • Kapolres Maluku Utara (1995)
  • Pamen Hubinter Sdeops Polri (Penugasan di Bosnia) (1995)
  • Kapolres Madiun(1997)
  • Kapolres Malang (1998)
  • Wakapolwitabes Surabaya(1999)
  • Wakasubdit Gaptid Dit Sabhara Polri (2001)
  • Kabid Kordilum Babinkum (2001)
  • Kabid Rabkum Div Binkum Polri (2001)
  • Pati Yanma Polri (Wakil Kepala PPATK) (2004)
  • Kapolda Jawa Barat (Jan 2008-Okt 2008)
  • Kabareskrim Polri (Okt 2008-Nov 2009)
  • Pati Mabes Polri (Non Job) (Nov 2009-Mar 2011)
  • Penasehat Koorsahli Kapolri (Mar 2011-Aug 2012).

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved