Menteri Pangan Zulkifli Hasan Hadir di Acara Buka Tahun PWKI, Ada juga 7 Tokoh Perempuan Nusantara

Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) kembali menggelar acara tahunan Buka Tahun Baru Bersama Ke-18 di Aula Universitas Tarumanagara, Jakarta,

Editor: Adrianus Adhi
Tribunnews
Zulkifli Hasan, Menko Pangan Zulkifli Hasan 

SURYA.co.id - Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) kembali menggelar acara tahunan Buka Tahun Baru Bersama Ke-18 di Aula Universitas Tarumanagara, Jakarta, pada Sabtu (25/01/2025).

Acara ini menjadi sangat istimewa dengan kehadiran perempuan-perempuan cerdas, brilian, cantik, dan anggun yang merupakan anggota DPR dari berbagai partai. Mereka akan bertemu dalam satu panggung untuk tujuan yang sama.

Anggota DPR RI Serahkan Penghargaan

Para anggota DPR RI yang hadir diminta oleh panitia perayaan untuk menyerahkan trofi penghargaan "Terimakasihku Kepadamu".

Para anggota tersebut adalah:

Rieke Dyah Pitaloka

Nurul Arifin

Eva Kusuma Sundari

Ida Fauziah

Dina Lorenza

Penghargaan ini diberikan kepada tujuh organisasi pemuda lintas agama dan satu tokoh Indonesia yang tinggal di luar negeri.

Penerima penghargaan adalah Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla, Ketua Umum Pemuda Katolik (PK) Stefanus Asat Gusma, Ketua Umum Pemuda Kristen (GAMKI) Sahat MP Sinurat, Ketua Umum Pemuda Hindu (Peradah) I Gede Ariawan, Ketua Umum Pemuda Budha (Gemabudhi) Bambang Patijaya, dan Ketua Umum Pemuda Konghucu (Gemaku) JS Kristan.

Penerima anugerah terakhir adalah Rm Markus Solo Kewuta SVD dari Dikasteri (Kementerian) Dialog Antaragama Vatikan. Pastor yang akan hadir secara daring ini adalah satu-satunya pejabat Vatikan yang berasal dari Indonesia. Ia merupakan tokoh penting terwujudnya Deklarasi Jakarta – Vatikan.

Deklarasi Jakarta – Vatikan

Deklarasi ini merupakan komitmen mewujudkan perdamaian di Indonesia dan dunia yang ditandatangani oleh para organisasi pemuda lintas agama tersebut.

Paus Fransiskus menjadi saksi atas komitmen bersama yang mulia itu dengan membubuhkan tanda tangan secara langsung di Vatikan pada 21 Agustus 2024.

Padre Marco, demikian Rm Markus akrab disapa, adalah penerjemah Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September 2024 lalu.

Penjelasan Ketua Pelaksana dan Ketua PWKI

Mercy Tirayoh, Ketua Pelaksana Perayaan Buka Tahun Baru Bersama PWKI, didampingi oleh Asni Ovier Dengen Paluin, Ketua PWKI, menjelaskan hal ini dalam penjelasannya di Jakarta, Jumat (24/01/2024).

Dijadwalkan hadir pula Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Rano Karno.

"Acara Buka Tahun ke-18 diawali dengan Misa Syukur yang dipimpin oleh Rm Adi Prasodjo, didampingi oleh Rm Heri Wibowo dan Rm Aloys Budi Purnomo. Setelah misa, akan dilanjutkan dengan makan bersama, orasi kebangsaan, dan pemberian penghargaan," ujar Mercy.

Tema Perayaan: Pangan Untuk Semua

Dengan tema perayaan "Pangan Untuk Semua", Mercy menjelaskan lebih lanjut bahwa panitia menghadirkan Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Gubernur Lemhannas RI, Ace Hasan Syadzily, untuk memberikan pidato kebangsaan.

Bagi PWKI, orasi kebangsaan ini sangat penting karena terkait dengan pangan yang menjadi fokus pemerintah. Tujuannya adalah agar bangsa Indonesia berjalan bersama dalam menghadapi tantangan ke depan terkait dengan pangan.

Penghargaan untuk Komitmen Perdamaian

Terkait dengan penghargaan, menurut Mercy, penerima dinilai telah memulai sesuatu yang baru dan dilakukan secara bersama-sama.

Hal ini pantas untuk didukung dan dihormati. Sesuatu yang baru itu adalah komitmen bersama mewujudkan perdamaian tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.

Sejarah Berdirinya PWKI

Sementara itu, Asni Ovier Dengen Paluin menjelaskan bahwa PWKI didirikan pada 1 Desember 2004 dan diresmikan pada 28 Januari 2005 oleh Julius Kardinal Darmaatmadja SJ, Uskup Agung Jakarta. 

Yang menginisiasi berdirinya paguyuban ini adalah AM Putut Prabantoro dan Pieter Gero. Tema Buka Tahun Baru Bersama pada waktu itu adalah "Doa Untuk Aceh" karena pada saat itu terjadi tsunami yang melanda Aceh.

PWKI ikut memberikan donasi sebagai tanda belarasa (compassion) atas kejadian prihatin yang menimpa masyarakat Aceh.

Nilai Luhur PWKI

"PWKI selalu mengusung tema kebangsaan dalam perayaan buka tahun baru bersama. Tema-tema kebangsaan ini tidak dapat dilepaskan dari nilai luhur yang kami dapatkan sebagai warisan dari seorang uskup pribumi pertama. Dia adalah pahlawan nasional yakni Uskup Agung Semarang dan sekaligus merupakan uskup pribumi pertama. Nilai luhur itu adalah 100 persen Katolik – 100 % Indonesia. Kami menyebutnya sebagai motto atau sebagai warisan," jelas Asni Ovier.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur. Klik di sini untuk untuk bergabung

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved