Banyak OPD Tak Penuhi Target Selama 2024, DPRD Gresik Masih Optimistis Kinerja Anggaran Tahun 2025

Begitu juga dengan Inspektorat yang alokasi anggarannya Rp 29,1 miliar, terealisasi sebesar Rp 13,7 miliar atau 45 persen.

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mohammad sugiyono
Para pimpinan DPRD Gresik memimpin rapat anggaran antara Badan Anggaran (Banggar) dan Tim Anggaran (Timang) Pemkab Gresik dengan agenda evaluasi realisasi APBD Triwulan IV tahun 2024, Senin (20/1/2025) lalu. 

SURYA.CO.ID, GRESIK - DPRD Gresik tetap optimistis dengan capaian pendapatan pada tahun 2025 ini, meski target tahun anggaran 2024 lalu hanya kurang 5 persen.

Optimisme itu disampaikan Wakil Ketua DPRD, Gresik, Lutfi Dhawam yang memperkirakan capaian kinerja pendapatan 2025 bisa lebih maksimal. 

Ia menilai kekurangan 5 persen dari target APBD 2024 sebesar Rp Rp 3,9 triliun bukan suatu kegagalan kinerja.

“Saya melihat yang tidak terealisasi hanya sekitar 5  persen di tahun 2024, maka keuangan daerah diperkirakan tidak semakin terpuruk tahun ini,” kata Lutfi Dhawam usai rapat antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik dengan Tim Anggaran (Timang) Pemkab Gresik dengan agenda evaluasi realisasi APBD Triwulan IV tahun 2024, Senin (20/1/2025) lalu. 

Menurut Lutfi, realisasi APBD Gresik 2024 masih defisit Rp 185,9 miliar. Sebab realisasi pendapatannya sebesar Rp 3,7 triliun dari target semula Rp 3,9 triliun. Sedangkan belanja daerah terealisasi sebesar Rp 3,6 triliun. 

Laporan Timang ke Banggar, realisasi belanja terendah ada pada Dinas Perikanan. Dari alokasi anggaran belanja Rp 15,2 miliar, hanya terealisasi sebesar Rp 10,3 miliar atau 67 persen. 

Begitu juga dengan Inspektorat yang alokasi anggarannya Rp 29,1 miliar, terealisasi sebesar Rp 13,7 miliar atau 45 persen.

Untuk realisasi pendapatan, Dinas Perhubungan paling jeblok. Dari target Rp 21 miliar hanya terealisasi Rp 5,9 miliar atau 27 persen. “Khususnya pendapatan dari retribusi parkir tepi jalan umum yang masih belum maksimal,” kata Lutfi.

Selain itu, menurutnya, realisasi pendapatan dari beberapa Organisas Perangkat Daera (OPD) juga masih rendah. 

Seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dari target Rp 8,6 miliar, terealisasi sebesar Rp 3,6 miliar. Dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) dari target Rp 510 juta hanya terealisasi Rp 179 juta atau 35 persen.

Ada juga OPD yang capaian pendapatannya melampaui 100 persen. Tetapi, target yang dibebankan sangat kecil. 

Seperti Dinas Perikanan yang ditargetkan sebesar Rp 165 juta tetapi mampu merealisasikan Rp 166 juta. Kemudian Dinas Pertanian dari target Rp 155 juta terealisasi Rp 177 juta. 

“Ada OPD yang mayoritas tidak memenuhi target pendapatan yang dibebankan dengan capaian 100 persen. Tetapi kami mengapresiasi kinerjanya sudah bagus. Awalnya kita khawatir pendapatan akan jeblok dan defisit di atas Rp 185 Miliar,” jelasnya. 

Sementara anggota Banggar DPRD Gresik, Abdullah Hamdi mengatakan, banyak kegiatan Pemkab Gresik yang telah direncanakan dalam APBD Gresik 2024 tidak dilaksanakan dengan dalih efisiensi. 

“Efesiensi selama tahun 2024 berdampak pada kegiatan yang tertunda. Kalau begitu, mengapa harus direncanakan?” kata Hamdi seusai rapat anggaran. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved