Berita Viral

Siapa Kholid? Nelayan Pemberani yang Debat Soal Pagar Laut Tangerang, Ingatkan Logika Penjajah

Kholid, seorang nelayan dari Desa Krojo, viral di media sosial Instagram dan TikTok karena wawasan luasnya saat berdebat tentang pagar laut sepanjang

Editor: Adrianus Adhi
Dok Tribunnews
Kholid, Nelayan yang lagi viral 

SURYA.co.id - Kholid, seorang nelayan dari Desa Krojo, viral di media sosial Instagram dan TikTok karena wawasan luasnya saat berdebat tentang pagar laut sepanjang 30 km di Tangerang.

Kholid dikenal vokal menolak pembangunan pagar laut tersebut karena berdampak buruk bagi para nelayan.

Kerugian yang Dialami Kholid

Salah satu kerugian yang dialami Kholid adalah penurunan drastis pendapatannya akibat pagar laut tersebut.

"Otomatis banyak kerugian dengan saya," ujarnya.

Kholid, yang memakai topi hitam dan kemeja biru dengan paduan kaos putih, mengutarakan ketidaksetujuannya terkait pemasangan pagar laut di Tangerang.

Baca juga: Seorang Pemuda Bakar Motor Pak Guru Nurdin Gara-gara Tersinggung Ucapan, saat Jadi Pembina Upacara

Ancaman yang Diterima Kholid

Lebih lanjut, Kholid mengaku sempat ditelpon oleh seseorang yang memintanya untuk tidak mengurusi masalah di Tangerang.

Ucapan pria tersebut membuat Kholid teringat sebuah buku berjudul Logika Penjajah karya Yai Midi.

"Dalam isi buku tersebut persis seperti kata penelpon tersebut ke saya, kamu orang Serang nggak boleh urusi Tangerang," tuturnya.

Pandangan Kholid tentang Penjajah

Menurut Kholid, sebagai seorang nelayan tidak boleh berpikir parsial karena itu merupakan ciri-ciri penjajah.

"Penjajah itu punya pandangan parsial, kita tidak boleh menolong tetangga yang sedang dijajah, begitu juga di laut. Ketika Tangerang menangis, orang Serang menangis," jelasnya.

Pemasangan Pagar Laut dan Korporasi

Kholid mengibaratkan pemasangan pagar laut di Tangerang seperti kedaulatan negara yang dicaplok korporasi.

"Saya melawan, kehidupan saya sebagai nelayan dikelola korporasi, sampai kiamat anak cucu saya miskin, karena saya hanya dijadikan objek, dia yang mengelola," bebernya.

Baca juga: Ingat Ratna Sari Dewi Istri ke-6 Presiden Soekarno? Kabarnya Kena Denda Rp 3 M Imbas PHK 2 Karyawan

"Korporasi selalu berbicara untung dan rugi, tapi tidak mementingkan keadilan bagi rakyat. Kami tidak merasakan itu," ujarnya.

Kholid Nelayan yang viral di media sosial
Kholid Nelayan yang kini viral karena pernyataannya tentang logika penjajah

Pagar Laut di Tangerang di Segel dan Dicabut

Kini KKP telah menyegel pagar laut tersebut pada Kamis (9/1). Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Pung Nugroho Saksono, menyebut penyegelan ini atas perintah Presiden Prabowo Subianto serta arahan langsung Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.

Penyegelan dilakukan karena pemasangan pagar laut itu diduga tidak memiliki izin dasar Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL). Keberadaannya juga mengganggu nelayan dalam mencari ikan.

Penyelidikan Awal Pembangunan Pagar Laut

Pagar laut sepanjang 30,16 kilometer ini pertama kali diungkap oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten, Eli Susiyanti.

Laporan warga pertama kali diterima pada 14 Agustus 2024.

Pagar laut tersebut mencaplok wilayah pesisir 16 desa di 6 kecamatan dan mengganggu aktivitas 3.888 nelayan serta 502 pembudidaya di lokasi tersebut.

Baca juga: Bocoran Nasib STY Usai Dipecat dari Pelatih Timnas Indonesia, Ikut Main Film, Banyak Tawaran Melatih

Tanggapan Publik dan Pemerintah

Munculnya pagar laut di perairan Tangerang dekat proyek PSN PIK 2 mengejutkan banyak pihak.

Pagar laut tersebut mulai dipasang sejak pertengahan 2024 dan baru menjadi sorotan publik pada awal Januari 2025.

Keberadaan pagar laut tanpa izin ini menjadi sorotan DPR, pemerintah, aktivis lingkungan, dan penegak hukum.

Namun, hingga kini belum ada pihak yang mengakui sebagai pemilik atau dalang di balik pendirian pagar laut tersebut.

Tindakan Kementerian Kelautan dan Perikanan

KKP telah melakukan penyegelan terhadap pagar laut sepanjang lebih dari 30 kilometer di perairan Tangerang pada Kamis, 9 Januari 2025.

KKP meminta pihak yang memasang pagar laut melakukan pembongkaran dalam waktu 20 hari.

Pemasangan pagar tanpa izin ini dianggap menghambat aktivitas nelayan dan berpotensi merusak keseimbangan ekosistem pesisir.

Baca juga: Sosok Komika yang Dituding Tertawakan Alvin Lim Usai Meninggal Dunia, Kate Victoria Lim Tak terima

TNI AL Kerahkan 600 Prajurit untuk Bongkar Pagar Laut

TNI AL mengerahkan 600 prajurit untuk membongkar pagar laut tersebut.

"Pagi ini kami bersinergi bersama warga sekitar akan melaksanakan pembongkaran pagar laut yang selama ini mungkin sudah viral," ujar Komandan Lantamal III, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Harry Indarto.

Selain unsur militer, pembongkaran juga melibatkan warga, terutama nelayan. Pembongkaran dilakukan bertahap, dengan target sepanjang 2 kilometer pada hari pertama.

Pembukaan Akses bagi Nelayan

Harry mengatakan, pembongkaran awal pagar laut ini bertujuan untuk membuka akses alur bagi nelayan yang sebelumnya sempat terganggu.

Dengan pembukaan akses ini, nelayan diharapkan dapat kembali beraktivitas mencari tangkapan.

Sebelum dilakukan pembongkaran, pihaknya telah berkoordinasi dengan stakeholder agar perairan tersebut kembali seperti semula.

Baca juga: Perbandingan Gaji yang Diterima Guru Supriyani Sebelum dan Sesudah Jadi PPPK, Bakal Naik Drastis

Perintah Presiden Prabowo

Pihak TNI AL menyatakan, pembongkaran pagar laut di perairan Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, dilakukan sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto.

"Perintah secara langsung Presiden melalui Kepala Staf Angkatan Laut yang utama," kata Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) III Jakarta, Brigadir Jenderal (Mar) Harry Indarto.

Pihak TNI AL menyatakan siap menghadapi pihak yang keberatan dengan pembongkaran pagar laut ini

Artikel ini telah tayang di Tribun Sumsel dengan judul Sosok Kholid, Nelayan Viral Punya Wawasan Luas dan Cerdas Debat Soal Pagar Laut di Tangerang.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur. Klik di sini untuk untuk bergabung

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved