Berita Viral
Nasib Pilu Mail Penjual Singkong di Banyuwangi, Tabungan Rp 1 Juta Raib Ditukar Sekantong Beras
Nasib pilu dialami Mail, pria berusia 80 tahun di Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim). Tabungan Rp 1 juta raib diganti sekantong beras.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Nasib pilu dialami Mail, pria berusia 80 tahun di Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim).
Mail, yang sehari-hari berjualan singkong keliling di jalanan Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, sempat jadi korban penipuan.
Parahnya, ia tertipu sebanyak dua kali.
Dia bercerita, saat itu tengah berjualan di pinggir jalan, lalu datang seorang pria yang menjanjikan bantuan kepadanya.
“Pertama dulu pas saya jualan, ada orang datang menghampiri bilang kasihan sama saya karena sudah tua masih jualan,” kata Mail, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.
Pria itu menawarkan tumpangan untuk pulang ke rumah.
Kedatangan pria itu disambut hangat oleh istri Mail.
Setelah berbincang, pria itu mengatakan akan memberikan bantuan karena melihat kegigihan Mail berjualan di usianya yang sudah renta.
Namun, tiba-tiba pria itu menanyakan apakah Mail punya tabungan.
“Waktu itu dia tanya saya punya tabungan berapa, saya jawab Rp 1 juta karena saya tidak bisa bohong. Saya perlihatkan uangnya,” urai Mail.
Uang sudah di meja, Mail dijanjikan bisa mendapatkan lebih banyak uang di masa depan apabila menuruti kata orang tersebut.
Baca juga: Kebaikan Nursalim Tukang Becak di Pasuruan Bisa Sekolahkan 3 Anak hingga Jadi PNS, Ini Amalan Lain
Tapi bukannya untung, dia malah diperdaya.
Mail menerima sekantong beras, namun uang hasil jerih payahnya yang dia kumpulkan bertahun-tahun raib dibawa penipu.
Kisah sedih Mail belum berhenti, kepolosannya masih dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab, seperti yang baru saja terjadi sekitar 8 bulan lalu.
“Saya saat di Jalan Argopuro, ada orang dekati saya katanya kehabisan bensin. Tanya bawa uang berapa,” kata Mail.
Baru berangkat berdagang pukul 6 pagi, dia dengan jujur mengatakan bahwa di kantongnya ada yang Rp 167.000.
Dan seorang pria yang dikiranya warga sekitar tersebut, meminjam uang Rp 100.000.
“Sudah saya beri. Awalnya jalan pelan-pelan seperti betul kehabisan bensin, agak jauh langsung ngebut,” tuturnya.
Belum sadar telah ditipu, dia menunggu pria tersebut kembali dari pukul 6 hingga 10 pagi, dia kemudian memutuskan untuk lanjut berdagang meski dengan perasaan yang amat sedih.
Baca juga: Kisah Nursalim Tukang Becak di Pasuruan Sukses Sekolahkan 3 Anak hingga Jadi PNS dan Lulus S2
Ke depan, Mail hanya berharap dapat bekerja dengan tenang dan tak lagi bertemu orang jahat yang ingin mengambil keuntungan darinya.
“Semoga tidak lagi ketemu orang-orang jahat. Saya ini jualan keliling kok masih dijahati,” tandasnya.
Jualan Singkong untuk Beli Makan
Lebih lanjut, Kakek Mail menceritakan perjuangannya berjualan singkong.
Setiap hari kakek Mail jalan kaki sembari membawa puluhan kilogram singkong mentah yang dibawa menggunakan gerobak pasir.
Namun, saat berjualan ia tidak berteriak menawarkan dagangannya.
Saat berbicara pun dia sudah terbata-bata.
Meski begitu, di jalan yang telah puluhan tahun dia susuri iu, warga sudah tahu kesehariannya dan anak menghampirinya saat tertarik membeli dagangan yang dia bawa.
“Saya setiap hari bawa 60-70 kilogram, ambil dari orang,” kata Mail, dikutip dari Kompas.com.
Dari 60 kilogram itu, Mail mulai berangkat berdagang pukul 6 pagi menyusuri jalan kecil hingga besar di Kecamatan Kalipuro hingga Kelurahan Pengantingan, Kecamatan Banyuwangi.
Dua kecamatan ini masih cukup berdekatan. Namun sangat jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki.
“Kalau habis saya pulang, setiap hari selalu habis,” ujarnya dengan yakin.
Apabila singkong-singkong yang dijual Rp 4.000 perkilogram itu terjual habis, dari 60 kilogram penjualan, dia akan menerima upah Rp 65.000 sementara jika terjual 70 kilogram, dia akan memperoleh Rp 75.000.
“Uangnya buat makan sehari-hari, saya tinggal berdua sama istri. 6 anak sudah ke luar kota semua,” tuturnya.
Apabila tidak musim singkong, Mail akan berdagang jenis sayuran atau buah lainnya seperti terong, pisang, hingga nangka, tergantung musim.
“Jual apa saja, untuk makan sehari-hari,” ujarnya.
Puluhan tahun hidup menyusuri jalan yang ia sendiri bahkan tidak ingat mulai kapan, bukan hal yang mudah baginya.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
berita viral
Banyuwangi
Jawa Timur
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
Kakek Mail
nasib pilu
penjual singkong
Rekam Jejak Teguh Bandang Waluyo, Ketua Pansus Pemakzulan Bupati Pati Sudewo yang Mengaku Diintai |
![]() |
---|
Sosok Menhum Supratman Andi yang Beri Beasiswa dan Motor ke Karisto Paskibraka Sorong Nyaris Pingsan |
![]() |
---|
Sosok Adies Kadir, Wakil Ketua DPR yang Akui Tunjangan Naik, Gaji Rp 70 Juta/Bulan Belum Perumahan |
![]() |
---|
Kasus Bupati Pati Sudewo, Mendagri Bandingkan dengan Pemakzulan di Jember, Berikan Pesan Khusus |
![]() |
---|
Beda Versi Roy Suryo dan UGM Soal Larangan Launching Buku Jokowi's White Paper di UC, Siapa Bohong? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.