Berita Viral
Tabiat Brigjen Purn Hendrawan Ostevan yang Tewas Terapung di Laut, Teman: Brilian Seperti File Hidup
Ini lah tabiat Brigjen Purn Hendrawan Ostevan, mantan pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) yang ditemukan tewas di laut Marunda.
SURYA.CO.ID - Terungkap sosok, tabiat dan kebiasaan Brigjen Purn Hendrawan Ostevan, mantan pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) yang ditemukan tewas di laut Marunda, Cilincing, Jakarta Utara pada Jumat (19/1/2025).
Meski sudah berusia 75 tahun, Brigjen Purn Hendrawan Ostevan ternyata masih sangat enerjik dan memiliki pemikiran brilian.
Hal ini diakui Wawan Purwanto, peneliti dan pengamat intelijen, sekaligus kolega Brigjen Purn Hendrawan Ostevan saat masih di BIN.
Wawan mengaku mengenal Brigjen Purn Hendrawan sejak 20 tahun silam dan sampai saat ini hubungannya masih akrab.
Dia kerap berdialog dan berbincang mengenai berbagai persoalan-persoalan krusial, terutama masalah multietnik dan hubungan luar negeri.
Terakhir Wawan bertemu Hendrawan dua tahun lalu selama tiga kali untuk berdiskusi persoalan krusial dengan topik tertentu.
Baca juga: Gelagat Brigjen Purn Hendrawan Ostevan Sebelum Tewas Terapung di Laut Terkuak, Polisi Cari Sosok Ini
"Beliau ini enerjik, pemikirannya masih bagus, brilian hingga kami terus komunikasi," ungkap Wawan dikutip dari tayangan Kompas TV pada Kamis (16/1/2025).
Diakui Wawan, setelah pensiun, Brigjen Hendrawan justru suka nyetir mobil sendiri.
Dan selama ini, badannya masih bagus dan sangat fit, sehingga bergerak kemana pun tidak bergantung sopir.
"Kebiasaan beliau olahraga, menurut saya sangat enerjik," katanya.
Terkait keilmuan, diakui Wawan, Brigjen Hendrawan ahli dalam masalah multietnik, sara hingga hubungan luar negeri.
Karena itu ketika ada perspoalan-persoalan yang membutuhkan pendalaman, dia mengundang Hendrawan untuk membetikan wawasan.
"Beliau seperti file hidup. mengalir kalau sudah bicara, data-data sudah ada di kepala. Kami suka bincang-bincang masalah hubungan luar negeri sejumlah negara. Masalah fiskal, dumpung atau hubungan lain yang sifatnya politis," ungkapnya.
Selain dengannya, Wawan mengakui Hendrawan juga masih sering bertemu dan berbincang dengan rekan-rekannya di BIN.
Pengalaman Hendrawan sebagai mantan pejabat eselon 1 dengan berbagai penugasan, menurut Wawan, sangat diperlukan untuk memberikan masukan-masukan yang krusial, terutama untuk hal-hal yang sifatnya tidak ada di buku.
"Beliau bisa bercerita mengenai pengalaman lapangan. Ilmu di luar buku, di luar sumber terbuka lainnya. Itu nIlai plus yang kami dapatkan," ungkapnya.
Terkait apa yang dialami Hendrawan, Wawan mengaku awalnya tidak percaya.
Dia lalu mengorek informasi dan mendapati rekaman CCTV yang mengungkap detik-detik Hendrawan seorang diri terjun ke laut bersama mobilnya.
Terkait jasadnya yang mengambang, Wawan memperkirakan Hendrawan sempat keluar dari mobil dengan membuka pintunya.
Namun, diperkirakan nafasnya tidak sekuat dahulu, sehingga dia tidak bisa selamat.
"Karena jasadnya mengambang, tampaknya beliau sudah bisa keluar dari mobil, meskipun dengan susah payah, membuka pintu.
Karena usianya juga sudah 75 tahun, nafas tidak sekuat dulu, muda. Sehingga kami dengar wafat," katanya.
Wawan juga mendapat informasi hasil forensik Polri mengenai tidak adanya penganiayaan di tubuh korban.
Dia berharap pihak-pihak terkait bisa memperileh titik terang dari kasus yang menimpa koleganya ini.
"Mudah-mudahan memperoleh titik terang dan ketemu dari bukti yang ada," tukasnya.
Gelagat Brigjen Purn Hendrawan Sebelum Tewas Terapung

Terungkap gelagat Brigjen Purn Hendrawan Ostevan sebelum ditemukan tewas mengapung di laut Marunda, Cilincing, Jakarta Utara pada Jumat (19/1/2025).
Ternyata, beberapa saat sebelum tercebur di laut Marunda bersama mobilnya, Brigjen Purn Hendrawan Ostevan tengah mengurus tanah pribadinya.
Brigjen Purn Hendrawan Ostevan diduga bertemu dengan seseorang terkait keperluan tersebut.
Saat ini polisi masih mencari sosok orang terakhir bertemu dengan mantan pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut.
“Kami masih mencari orang yang terakhir bertemu dengan korban. Apakah benar korban ke Tangerang untuk urusan masalah tanah, tapi belum (diketahui),” kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardi Marasabessy di Polda Metro Jaya, Kamis (16/1/2025).
Baca juga: Penyebab Brigjen Purn Hendrawan Ostevan Tewas Mengapung di Laut Marunda, Tak Ada Luka, CCTV Kuak Ini
“Bukan masalah tanah, tapi mengurus tanah pribadi,” lanjut dia.
Dari hasil wawancara polisi dengan keluarga korban, terungkap pensiunan jenderal bintang satu ini keluar dari rumahnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, dengan mengendarai mobil Toyota Vios.
“Dari rumah, berdasarkan keterangan keluarga, ke Tangerang,” ujar dia.
Ressa menyebut, Hendrawan sempat bepergian ke beberapa wilayah hingga berakhir di Marunda.
“Dari situ, berdasarkan analisa IT, ya korban ini muter-muter sampai ke Bogor, sampai ke Senen, ujungnya ke Cilincing, dan berakhir di Marunda tersebut,” ungkap Ressa.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyampaikan, kendaraan Hendrawan melaju dari arah Cilincing lalu memasuki dermaga KCN Marunda pada Kamis dini hari.
“Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan satu unit mobil Toyota Vios nomor polisi B 1606 LB masuk ke dermaga KCN Marunda pada 00.35 WIB,” kata Ade Ary saat dikonfirmasi, Selasa (14/1/2025).
“Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang dikendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” tambah dia.
Direktur Kepolisian Perairan dan Udara Kombes Pol Joko Sadono mengungkapkan, Hendrawan saat itu berkendara seorang diri.
“Dari CCTV E-TLE didapat korban berkendara sendiri mengarah ke Cilincing pada 9 Januari dini hari. CCTV di KCN didapatkan kendaraan yang diduga milik korban berkendara sendirian,” ungkap Joko saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/1/2024).
Polisi menghadapi kendala dalam pencarian mobil milik Hendrawan.
Oleh karena itu, polisi melibatkan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dalam pencarian mobil sebagai salah satu barang bukti tersebut.
“Karena pertama, arusnya kencang. Kedua, jarak pandang tim selam hanya satu jengkal. Cuaca juga yang memberikan kendala lebih lanjut,” ujar Ressa.
Dengan begitu, pencarian terhadap mobil eks anggota Badan Intelijen Negara (BIN) itu masih terus berlanjut hingga saat ini.
Sebab, polisi ingin mencari tahu orang terakhir yang bertemu dengan korban. Pencarian orang terakhir ini dengan menelusuri ponsel milik Hendrawan yang diduga berada di dalam mobil.
“Indikasinya di dalam mobil. Tetapi belum ditemukan,” kata dia.
Polisi belum bisa memastikan penyebab tewasnya Brigjen (Purn) Hendrawan Ostevan, pensiunan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang jasadnya ditemukan mengapung di laut wilayah Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, pada Jumat (10/1/2025).
Meski demikian sejumlah petunjuk dan bukti-bukti telah didapatkan di lokasi kejadian dan jasad Brigjen (purn) Hendrawan Ostevan.
Salah satunya, hasil visum et repertum dari jasad Brigjen (purn) Hendrawan Ostevan
Direktur Kepolisian Perairan dan Udara Kombes Joko Sadono memastikan tidak ada bekas luka pada tubuh korban.
“(Berdasarkan hasil visum) tidak ada bekas luka pada tubuh korban,” ujar Joko saat dikonfirmasi pada Rabu (15/1/2025).
Baca juga: Rekam Jejak Brigjen Purn Hendrawan Ostevan yang Jasadnya Mengapung di Laut Marunda, Kolega Bersaksi
Meski demikian, kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian Hendrawan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi juga menegaskan tidak ditemukan luka pada tubuh mendiang.
“Benar, tidak ditemukan (luka),” kata dia.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Hendrawan Ostevan lahir pada 24 Oktober 1949 dan merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1975.
Dia menikah dengan Linda Ratna Komalasari.
Saat meninggal, dirinya berusia 75 tahun.
Riwayat kariernya pernah aktif di Badan Intelijen Negara (BIN).
Hal itu diketahui dari kartu tanda anggota (KTA) yang ditemukan melekat di jasadnya saat ditemukan.
Adapun pangkat terakhirnya adalah Pembina Utama dengan jabatan Tim Ahli Deputi.
Dikutip dari laman Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Hendrawan pernah tercatat menjadi atase bidang pertahanan dan militer Kedubes Indonesia di AS pada tahun 2002.
Kemudian, dia juga tercatat pernah membuat disertasi dengan judul "Keamanan di Asia Tenggara dan Peran ASEAN Regional Forum (ARF)" yang terbit pada tahun 1999.
Selain itu, Hendrawan juga tercatat pernah memimpin satu peleton BP Yonif 145/BS dalam tugas operasi Seroja di Timor-Timur (sekarang Timor Leste) pada 8 April 1976 lalu.
Dikutip dari laman Yonzipur, pada saat itu, Hendrawan masih berpangkat Lettu Czi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jejak Perjalanan Misterius Pensiunan Brigjen TNI Sebelum Ditemukan Tewas di Laut Marunda..."
Hendrawan Ostevan
jasad Brigjen Purn Hendrawan Ostevan
Jasad Purnawirawan TNI Mengapung
Laut Marunda
Badan Intelijen Negara (BIN)
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Alasan Keluarga Bos Bank Plat Merah Ingin Tersangka Penculikan Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana |
![]() |
---|
Sosok Djamari Chaniago, Purnawirawan TNI Angkatan Darat yang Dilantik Menjadi Menko Polkam yang Baru |
![]() |
---|
Rekam Jejak Farida Faricha Politikus PKB yang Dilantik Jadi Wamenkop, Aktif di Fatayat NU |
![]() |
---|
Ada Apa Dengan Irjen Krishna Murti? Dimutasi dari Kadiv Hubinter Jadi Staf Kapolri, Instagram Lenyap |
![]() |
---|
Rekam Jejak Erick Thohir yang Berpeluang Kuat Jadi Menpora Baru Gantikan Dito Ariotedjo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.