Kasus DBD di Kota Blitar Melonjak, Puskesmas Lakukan Fogging di Kelurahan Gedog

Prediksinya, kasus DBD di Kota Blitar, Jawa Timur, masih bisa naik, karena masih musim hujan. Siklus tahunannya tiap Januari sampai Maret

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Samsul Hadi
Petugas melakukan fogging di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jumat (17/1/2025). 

SURYA.CO.ID, KOTA BLITAR - Petugas Puskesmas Sananwetan melakukan fogging atau pengasapan di di lingkungan RT 2 RW 11 Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur (Jatim), Jumat (17/1/2025).

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Gedog meningkat pada awal Januari 2025.

"Awal Januari ini di Kelurahan Gedog ada lima kasus DBD. Masyarakat meminta dilakukan fogging," kata Petugas Puskesmas Sananwetan, Wiwik Widati Setyarini usai melakukan fogging di Kelurahan Gedog.

Petugas berjalan keliling melakukan pengasapan di permukiman warga Kelurahan Gedog.

Selain fogging keliling rumah warga, petugas juga terlihat melakukan pengasapan di pekarangan kosong yang banyak ditumbuhi tanaman.

"Kami juga sudah memberikan larvasida, obat pembunuh jentik nyamuk kepada masyarakat. Kami distribusikan ke warga melalui kelurahan dan ke RT," ujarnya.

Dikatakannya, fogging dilakukan di radius 100-200 meter dari lokasi ditemukan kasus DBD.

"Prediksinya, kasus DBD masih bisa naik, karena masih musim hujan. Siklus tahunannya tiap Januari sampai Maret, kasus DBD tinggi," katanya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar, Dissie L Arlini mengatakan, hingga 16 Januari 2025, ada lima kasus DBD di Kota Blitar dan tidak ada kasus meninggal dunia akibat DBD.

Sedang pada 2024 lalu, ada 135 kasus DBD dan empat orang di antaranya meninggal dunia akibat DBD.

"Untuk kasus chikungunya, sejak tahun lalu tidak ada temuan di Kota Blitar. Januari ini juga belum ada kasus chikungunya," katanya.

Ia mengimbau masyarakat tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan untuk mencegah penularan kasus DBD.

Kegiatan fogging hanya dilakukan ketika ditemukan kasus DBD di daerah tersebut.

"Karena, fogging bukan cara untuk mencegah DBD. Tapi, kami melihat beberapa hal sesuai teknis dan standar kesehatan untuk melakukan fogging," ujarnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved