Tolak Status PPPK Paruh Waktu, Guru Honorer Tulungagung Mengadu ke DPRD Minta Alokasi Gaji Tambahan
Perwakilan Forum Perjuangan Honorer (FPH) PGRI mengadu ke Komisi A DPRD Tulungagung,
Penulis: David Yohanes | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Perwakilan Forum Perjuangan Honorer (FPH) PGRI mengadu ke Komisi A DPRD Tulungagung, Kamis (16/1/2025).
Para guru yang belum terangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau PNS ini menolak status yang diberikan pemerintah, yakni menjadi PPPK Paruh Waktu.
Menurut Ketua FPH PGRI Tulungagung, Candra Dian Rahman, status PPPK Paruh Waktu tidak ada bedanya dengan honorer.
Dengan status ini, para guru hanya akan menerima upah dari pihak sekolah yang besarannya hanya Rp 300.000 per bulan.
"Tidak ada tambahan gaji dari pemerintah. Kalau dari sekolah saja, tentu sangat kurang," keluh Candra.
Lanjutnya saat ini ada sekitar 1.300 guru dengan status PPPK Paruh Waktu.
Di antara mereka ada 785 guru dengan status guru kelas.
Candra dan kawan-kawan menuntut agar ada alokasi anggaran dari Pemkab Tulungagung untuk para guru yang masuk PPPK Paruh Waktu ini.
"Misalnya ada tambahan Rp 1 juta. Hanya hanya Rp 300.000 masalah tidak akan selesai," tegasnya.
Usul dari para guru ini ditampung oleh Komisi A DPRD Tulungagung.
Aspirasi ini akan disampaikan ke bupati terpilih sebagai pihak yang memutuskan anggaran.
Masih menurut Candra, saat ini di setiap SD rata-rata masih ada 2-4 guru honorer yang belum lolos PPPK.
"Banyak yang sudah tuntas diangkat jadi PPPK," katanya.
Para guru ini ditemui oleh anggota Komisi A DPRD Tulungagung, Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
Wakil Ketua Komisi A, Ebin Sunaryo meminta para guru tidak patah semangat.
Pihaknya berjanji akan ikut memperjuangkan aspirasi para guru PPPK Paruh Waktu ini.
"Kami akan membantu. Tapi tolong, tetap berjuang," ujarnya.
Makam Bung Karno di Kota Blitar Jatim Diusulkan Menjadi Makam Nasional |
![]() |
---|
Perjuangan Siswi SMK Indramayu Nyambi Jadi Kurir, Nyaris Putus Sekolah karena Tunggakan Rp4,9 Juta |
![]() |
---|
Gubernur Jatim Tegaskan Komitmen Dukung Gerakan Menuju Indonesia Bersih 2029 |
![]() |
---|
Camat Semampir Yunus Buka Komunikasi dengan Pendekatan Kultural dan Muliakan PKL di Surabaya |
![]() |
---|
Kisah Keturunan Jaka Tingkir, Pangeran Jenu Penyebar Islam di Tanah Jombang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.