Berita Viral

Ketua Yayasan Bongkar CCTV Kelas Siswa yang Duduk Di Lantai, Kejanggalan Terjadi di Hari Ketiga

Seorang murid laki-laki di SD Swasta Abdi Sukma di Kota Medan menjadi viral karena harus duduk di lantai selama 3 hari saat proses belajar mengajar

Editor: Adrianus Adhi
Dok Tribun Medan
Ketua Yayasan Abdi Sukma, Ahmad Parlindungan dan CCTV yang memperlihatkan siswa duduk di lantai 

SURYA.co.id - Seorang murid laki-laki di SD Swasta Abdi Sukma di Kota Medan menjadi viral karena siswa duduk di lantai selama 3 hari saat proses belajar mengajar.

Anak kelas 4 tersebut dihukum oleh wali kelasnya karena menunggak membayar SPP selama 3 bulan.

Ibu dari siswa tersebut, Kamelia, mengaku sangat kecewa dengan pihak sekolah dan menyatakan bahwa anaknya mengalami trauma akibat kejadian ini.

Pembukaan Rekaman CCTV oleh Yayasan

Ketua Yayasan Abdi Sukma, Ahmad Parlindungan, baru saja membuka rekaman CCTV yang berkaitan dengan kasus viral seorang siswa SD yang disuruh duduk di lantai oleh wali kelasnya.

Baca juga: Siapa Barry Beagen, Co-Founder Aplikasi Koin Jagat, yang Bisa Hasilkan Uang?

Kejadian ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat dan menjadi sorotan nasional.

Namun, dalam rekaman CCTV tersebut, Ahmad mengungkapkan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan wali kelas menyuruh siswa untuk duduk di lantai pada hari ketiga.

Dua Hari Hukuman, Hari Ketiga Berbeda

Ahmad mengakui bahwa wali kelas memang sempat menyuruh siswa duduk di lantai selama dua hari, yaitu pada hari Senin dan Selasa (6-7 Januari 2025).

Namun, pada hari ketiga, tidak ada perintah seperti itu.

"Ada hal yang aneh dari CCTV yang kami lihat tadi. Hari Senin tanggal 6-7 Januari 2025 kami akui itu memang benar wali kelas yang menyuruh duduk di lantai."

"Tapi di hari ketiga sesuai CCTV, wali kelas tidak ada meminta duduk di lantai," terang Ahmad kepada Tribun Medan

Baca juga: Link Live Streaming Indonesian Idol 2025 Final Showcase Malam Ini, Ada 7 Peserta yang Tampil

Tindakan Fatal dari Wali Kelas

Tindakan wali kelas tersebut dinilai fatal oleh Ahmad, dan akibatnya wali kelas tersebut telah diskors.

Menurut Ahmad, ada ketidakadilan dalam pemberian hukuman, karena tidak semua siswa yang menunggak pembayaran SPP mendapatkan perlakuan serupa.

Kedatangan Ibu Siswa dan Kejadian di Hari Rabu

Pada hari Rabu, ibu dari siswa yang duduk di lantai datang ke sekolah. Ahmad menceritakan bahwa saat itu, wali kelas sudah tidak lagi menyuruh siswa duduk di lantai.

"Rabu itu dia datang (ibu siswa yang duduk di lantai). Dia datang, dipanggil anaknya. Itu waktu jam istirahat."

"Masuklah ke jam mata pelajaran kedua saat itu pelajaran agama. Anaknya ini lama masuk kelas."

"Tapi setibanya masuk di kelas, dia mengambil sepatu di belakang (tempat duduknya) kemudian anak ini tiba-tiba duduk di lantai dan ibunya masuk kelas dan langsung memvideokan seperti itu," jelas Ahmad.

Baca juga: Gelagat Brigjen Purn Hendrawan Ostevan Sebelum Jasadnya Ditemukan Mengapung di Laut, Terekam CCTV

Motif Siswa Duduk di Lantai

Ahmad menyatakan bahwa tidak diketahui apakah siswa duduk di lantai karena disuruh oleh orang tua atau mencontoh perilaku sebelumnya?

Pihak yayasan hanya akan menunjukkan fakta-fakta yang ada.

"Biarlah fakta yang berbicara semua di jawab oleh Allah SWT, karena tujuan kita untuk membantu anak-anak sekolah," tambahnya.

Bantahan dari Pendamping Ibu Siswa

Pendamping ibu siswa, Ria Sitorus, membantah adanya settingan yang membuat siswa duduk sendiri di lantai.

"Kalau memang begitu (siswa di setting duduk di lantai) buktikan dengan video saja. Kita juga tidak tinggal diam," tegas Ria.

Permintaan Maaf dan Klarifikasi dari Keluarga

Yani, kakak dari Kamelia yang merupakan ibu dari siswa yang duduk di lantai, juga buka suara. Dalam video yang diterima oleh Tribun-Medan.com, Yani meminta maaf dan menjelaskan bahwa sekolah tidak bersalah.

"Sekolah ini tidak pernah bersalah dan sangat membantu. Tidak milih-milih, dapat bantuan dari mana pun. Sekolah swasta ini bagus tidak pernah bermasalah dari dulu," katanya.

Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad Brigjen Purn Hendrawan Ostevan Mengapung di Laut, Polisi Kantongi CCTV

Klarifikasi dari Dinas Pendidikan

Bambang, perwakilan Dinas Pendidikan Medan, menyatakan bahwa telah diadakan audiensi dan bahwa kejadian tersebut adalah kekhilafan yang tidak terjadi seperti yang viral.

"Sudah Yayasan dan Dinas Pendidikan audiensi bahwa ini kekhilafan yang sebenarnya tidak terjadi. Ke depan ini jadi pelajaran dan catatan kita semua," katanya

(Tribun Medan)

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur. Klik di sini untuk untuk bergabung

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved