Berita Viral

Rejeki Nomplok Siswa SD Usai Dihukum Duduk di Lantai karena Belum Bayar SPP, Dilunasi hingga Lulus

Nasib mujur menghampiri MI, siswa SD yang viral dihukum duduk di lantai karena nunggak bayar SPP. Dilunasi sampai lulus.

kolase youtube
Siswa SD (kanan) yang Dihukum Duduk di Lantai karena Belum Bayar SPP. Kini dapat rejeki nomplok. 

SURYA.co.id - Nasib mujur menghampiri MI, siswa SD yang viral dihukum duduk di lantai karena nunggak bayar SPP.

SPP-nya kini dilunasi sampai lulus sekolah.

Hal inilah yang dilakukan oleh Ihwan Ritonga, Wakil Ketua DPRD Sumatra Utara dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra),

Setelah berita tentang hukuman yang diterima MI menyebar, Ihwan menyambangi rumah korban dan membayar seluruh tunggakan SPP hingga anak tersebut lulus sekolah.

Tak hanya itu, Ihwan juga berkomitmen untuk membiayai SPP adik MI yang masih duduk di kelas 1 SD.

Baca juga: Akhir Nasib Guru SD di Medan yang Hukum Siswa Duduk di Lantai karena Nunggak SPP, Dapat Sanksi Ini

Kamelia, ibu MI, sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Ihwan Ritonga.

Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram, Kamelia menyatakan, "Saya ucapkan banyak terima kasih pada bapak Ihwan Ritonga di mana bapak sendiri telah melunaskan SPP anak saya. Bukan hanya Mahesa tapi juga Faizan sampai tamat kelas 6." Kamelia merasa beban keuangan yang dialaminya berkurang berkat bantuan tersebut.

Kisah MI menjadi viral ketika dia dihukum duduk di lantai selama proses pembelajaran di sekolah karena menunggak pembayaran SPP selama tiga bulan.

Kamelia mengungkapkan bahwa dia sempat tidak percaya saat anaknya melaporkan hukuman tersebut. "Saya sempat nangis. Ya Allah, kok begini sekali," ucap Kamelia.

Ia merasa sangat tidak adil anaknya harus dihukum hanya karena masalah keuangan.

Kepala Sekolah Dasar Yayasan Abdi Sukma, Juli Sari, menjelaskan bahwa ia tidak mengetahui peristiwa yang menimpa MI.

Juli menyebutkan bahwa pihak yayasan tidak pernah menerapkan kebijakan melarang siswa yang belum membayar SPP untuk mengikuti pelajaran. "Sebenarnya ada miskomunikasi," ujarnya.

Juli berusaha menjelaskan bahwa kebijakan tersebut tidak pernah disetujui dan bahwa tindakan tersebut diambil oleh wali kelas tanpa konfirmasi terlebih dahulu.

Baca juga: Nasib Guru SD Medan yang Hukum Siswa Duduk di Lantai karena Tunggak SPP, Inisiatif, Kepsek Tak Tahu

Setelah kejadian tersebut, kepala sekolah telah meminta maaf kepada orang tua MI, dan mereka menganggap masalah ini sudah diselesaikan.

Namun, insiden ini menjadi pelajaran penting mengenai perlunya komunikasi yang baik antara pihak sekolah, guru, dan orang tua siswa.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved