SURYA Kampus
Sosok Nataya Lulus S2 Unair dengan IPK 3,9 dalam 1,2 Tahun, Ikut Fast Track dan Juara Lomba Nasional
Inilah sosok Nataya Khuria Insani, wisudawan terbaik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Inilah sosok Nataya Khuria Insani, wisudawan terbaik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Nataya lulus dari Program Studi S2 Kajian Sastra dan Budaya, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair, dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,90.
Bukan hanya itu, ia pun menyelesaikan studi dengan kurun waktu yang cepat, yakni 1 tahun 2 bulan.
Ikut Program Fast Track
Hal ini berkat program fast track.
Menurut Nataya, dirinya mendapat banyak pengetahuan baru ketika menempuh pendidikan program magister.
Mengingat, program studi saat S1 dan S2 tidak linear.
“Tentu sebagai mahasiswa yang mengikuti fast track program perlu mempersiapkan banyak persyaratan dan bukan merupakan hal yang mudah."
"Setahu saya juga hanya lima belas anak setiap fakultas yang dapat lolos, sehingga saya memanfaatkan dengan baik kesempatan ini,” jelasnya, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.
Mengikuti Berbagai Kegiatan
Baca juga: Sosok Ali Alexander Mahasiswa Berprestasi UGM Yogyakarta, Juara 41 Lomba Nasional dan Internasional
Selama kuliah, Nataya juga mengikuti berbagai kegiatan di tingkat nasional maupun internasional.
Beberapa perlombaan hingga konferensi di Malaya University, Malaysia.
Ia menambahkan, mendapatkan kesempatan memperkenalkan wayang sehingga seluruh masyarakat dunia dapat melihat kebudayaan indonesia tersebut.
“Selain mengikuti international conference, saya juga meraih juara ketiga lomba Business Plan dalam ajang National Education Competition 2023 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung."
"Pengalaman itu menjadi saksi bisu dari perjalanan saya dalam menyelesaikan studi magister Kajian Sastra dan Budaya,” ungkapnya.
Nataya mengatakan, tidaklah mudah menyelesaikan studi di tengah kesibukannya.
Rajin dan tekun menjadi kunci keberhasilannya menamatkan studi tepat waktu.
“Saat merasa lelah dalam mengerjakan tugas akhir, jika ingin istirahat boleh, namun jangan sampai terlena untuk kembali menyelesaikan tanggung jawab studi,” tuturnya.
Kurang Fokus
Bagi Nataya, tantangan terbesar selama menjalani kuliah magister adalah kurangnya fokus terhadap tugas akhir.
Terkadang mengikuti berbagai kegiatan mampu berakibat pada hilangnya fokus menuntaskan tugas.
“Alhamdulillah, Allah SWT ternyata membantu saya untuk mengatasi tantangan tersebut, sehingga memudahkan langkah saya,” ucapnya.
Pesan Nataya
Nataya berpesan kepada seluruh mahasiswa UNAIR untuk selalu menikmati berbagai proses.
Tantangan demi tantangan akan selalu hadir dalam proses perkuliahan, jangan jadikan sebagai alasan untuk menyerah.
“Jadilah mahasiswa yang berkualitas dan berkompeten sehingga bisa membanggakan Universitas Airlangga di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
SURYA Kampus
Nataya Khuria Insani
Wisudawan terbaik
Universitas Airlangga
Surabaya
berita viral
Nataya
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
Pasca ORI Campak di Sumenep, FK Unair Tekankan Pentingnya Imunisasi Berkelanjutan |
![]() |
---|
Sosok Lima Kandidat yang Maju dalam Pemilihan Dekan FK Unair 2025–2030 |
![]() |
---|
16 Produk Teknologi Tepat Guna KKN UMSurabaya Telah Didaftarkan HKI, Ini Pesan Armuji |
![]() |
---|
Grab dan Narasi Hadirkan Generasi Campus Roadshow 2025, Dimulai dari Surabaya |
![]() |
---|
Mahasiswa Untag Surabaya Hadirkan Inovasi IoT untuk Peternakan Ayam Petelur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.