Grahadi

Pemprov Jatim Kenalkan Ragam Destinasi Wisata Unggulan Jawa Timur ke Konjen Australia

Konsulat Jenderal Australia di Surabaya dan Pemprov Jatim mengunjungi Kapal Pesiar Le Laperouse yang tengah singgah di Probolinggo

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: irwan sy
Nur Ika Anisa/TribunJatim.com
Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyonono (bawa teropong) dan Konjen Australia di Surabaya Glen Askew (kanan) saat mengunjungi Kapal Pesiar Le Laperouse yang tengah singgah di Probolinggo, Jumat (10/1/2025). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Konsulat Jenderal Australia di Surabaya dan Pemprov Jatim mengunjungi Kapal Pesiar Le Laperouse yang tengah singgah di Probolinggo, Jumat (10/1/2025).

Dalam kesempatan ini, Pemprov Jatim mengenalkan ragam destinasi wisata yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan mancanegara yang tengah melakukan pelayaran wisata di Jawa Timur.

Tercatat, daya tarik wisata di Jawa Timur sebanyak 1.391 yang terdiri dari daya tarik wisata alam, budaya dan buatan yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota.

Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyonono, menyebut masih banyak destinasi wisata yang patut dikunjungi, seperti Surabaya dengan Kota Tua, Ijen di Banyuwangi, Mojokerto dengan situs Majapahit, Kota Batu, Malang, dan di Madura.

“Banyak sekali yang bisa dieksplore. Prinsipnya kami menawarkan wisata budaya seperti batik, topeng tari tradisional. Dan kami juga akan menawarkan ke Air Terjun Tumpak Sewu, Bukit B29 bisa melihat Bromo dan yang lain sebagai Negeri di Atas Awan,” ungkap Adhy Karyonono, Jumat (1/10/2025).

Selain wisata alam, Adhy menyebut bahwa Jatim juga menawarkan wisata budaya seperti kesenian tradisional wayang, topeng hingga pakaian adat batik.

Ia juga menyoroti peningkatan kunjungan wisatawan.

Data yang disebutkan, kunjungan wisman di Jatim mengalami peningkatan sekitar 50 persen dan wisatawan domestik sebanyak 77 persen.

“Dari tahun ke tahun naik. Jadi Jatim paling banyak destinasi wisatanya dan beragam. Dari laut, gunung, sebagainya dan kami juga tawarkan wisata budaya,” ungkapnya.

Adhy menyebut pihaknya juga memacu faktor-faktor yang dapat menimbulkan dampak ekonomi tinggi.

Tidak hanya destinasi wisata dan budaya, melainkan juga ekonomi kreatif, utamanya melalui sektor UMKM dan akses pasar digitalisasi pada sektor tersebut.

Tercatat, 51 persen dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim tahun 2024 dari sektor UMKM.

"Berharap para turis bisa dibawa ke tempat destinasi wisata juga bisa belanja di UMKM. Tentu harus kerja sama dengan para Tour Guide untuk mengakses barang-barang tradisional," ungkapnya.

Sementara itu, Konjen Australia di Surabaya Glen Askew sangat mendukung dengan adanya jenis wisata kapal pesiar semacam ini.

Dia juga menyebut bahwa dalam dua minggu mendatang, management kapal pesiar akan melakukan pertemuan lanjutan dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim.

Pertemuan tersebut guna membahas kerberlanjutan kerjasama dan potensi wisata yang bisa dipromosikan melalui Kapal Pesiar.

"Kebanyakan penumpang kapal pesiar seperti ini tertarik dengan budaya seperti wayang, batik sejarah juga tidak hanya tempat wisata alam. Selain itu tidak hanya Bromo, tapi ada juga yang tertarik dengan Tumpak Sewu bahkan wisata ke Banyuwangi," tandas Askew. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved