Ada Kerusakan Fasilitas dan Air Asin, DPRD Gresik Dorong Sekolah Berkomunikasi ke Dinas Terkait

SURYA.CO.ID, GRESIK - Kondisi fisik dan fasilitas sejumlah lembaga pendidikan menjadi perhatian serius DPRD Gresik. Kondisi itu ditemukan ketika anggota Komisi IV DPRD Gresik menyambangi SMPN 25 Manyar dan SMPN 10 Bungah, Jumat (10/1/2025).

Rombongan Komisi IV menemukan sejumlah problem yang menjadi atensi khusus. Dalam sidak ini, berbagai persoalan penting terkait pendidikan terungkap.

Mulai penerapan Kartu Indonesia Pintar (KIP), pemahaman Perda, sampai fasilitas sekolah yang memprihatinkan.

Wakil Ketua Komisi IV, Pondra Priyo Utomo mengingatkan pihak sekolah agar lebih aktif mengajukan data siswa yang layak mendapatkan bantuan.

"Jadi sekolah itu bisa mengajukan siswa yang seharusnya layak mendapat KIP. Jika ada kesulitan, DPRD siap membantu mengkomunikasikan dengan OPD terkait," kata Pondra.

Rombongan Komisi IV juga menemukan persoalan terkait minimnya pemahaman Perda. Sejumlah sekolah yang didatangi belum banyak tahu mengenai Perda tentang Satuan Harga, terutama ketika ada rapat di Dinas Pendidikan.

"Sementara ini sekolah memberikan transport ketika rapat hanya berdasarkan kepantasan," ungkap Pondra.

Terkait fasilitas sekolah di SMP Negeri 25 Manyar, dari luar bangunan fisik sekolah tampak baik-baik saja. Namun ketika masuk ke dalam ada masalah lain yang terungkap. 

Misalnya sumur yang menjadi sumber air sekolah ternyata tidak layak untuk digunakan. "Kendala lapangan untuk SMPN 25 Manyar, adalah air. Karena sumurnya asin," tutur Pondra.

Masalah lain juga menanti di SMP Negeri 10 Bungah. Di sana, Komisi IV menemukan banyak bangunan yang dinilai sudah tidak layak. Sehingga perlu dilakukan renovasi terhadap dua sekolah tersebut.

"Beberapa bagian bangunan SMPN 10 Bungah tidak layak, butuh direnov, termasuk toilet dan mushala," imbuhnya.  *****