Ketika Sang Profesor 'Pulang' ke SD di Bangkalan, Kenang Saat Bersekolah Tanpa Sepatu dan Seragam
Karier Prof Imam sebagai wartawan berakhir setelah bapak dari empat anak itu memilih menjadi dosen di IKIP Surabaya
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
Antusiasme para murid menyambut kehadiran Prof Imam tergambar dari komunikasi interaktif yang terjalin antara siswa dan Prof Imam.
Para siswa saling berebut angkat tangan ketika diberi kesempatan tiga siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menyampaikan cita-cita mereka.
Dari tiga siswa yang diberi kesempatan, salah seorang di antaranya menanyakan kiat sukses Prof Imam meraih gelar guru besar.
Siswa tersebut menyampaikan, ia kelak ingin menjadi seorang anggota Kopassus. Sementara dua siswa lainnya ingin menjadi polisi dan polwan.
Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Socah, Sutiyah mengungkapkan, sebuah kebanggaan bagi keluarga besar pendidikan di wilayah Kecamatan Socah atas kehadiran Prof Imam selaku alumnus SDN 1 Jaddih.
“Terima kasih, profesor. Meski padatnya jadwal namun telah meluangkan waktunya untuk hadir bertemu dengan anak-anak. Perlu kita banggakan dan perlu kita teladani, karena meski beliau sudah ada di puncak tertinggi karier akademik, tidak melupakan tempat pertama menimba ilmu,” ungkap Sutiyah.
Kepada para siswa, Sutiyah berpesan jangan pernah patah semangat untuk terus belajar meski sekolah berlokasi di pelosok desa. Tekad kuat meraih sukses disampaikan Sutiyah tergambar dari sosok Prof Imam yang juga berasal dari Desa Jaddih.
“Dari semangat beliau hingga sukses meraih gelar guru besar. Semoga dalam kesempatan berbagi pengalaman ini bisa menjadi lecutan semangat bagi anak-anak sehingga menjadi berkah bagi kami semua,” pungkasnya.
Kepala SDN 1 Jaddih, Muhammad Nur menambahkan, seandainya masih ada beberapa guru yang dulu mengajar Prof Imam, maka dipastikan bangga dan menangis haru. Karena yang diraih Imam adalah sebuah capaian akademik tertinggi bagi seorang dosen.
“Kedatangan sosok yang begitu kami akui keberhasilannya dalam dunia pendidikan. Prof Imam ini bukan orang jauh, perhatikan kalimat saya anak-anak, ini putra daerah asli Jaddih, sama seperti kalian semua. Tetapi ternyata beliau sudah menunjukkan prestasi tertinggi di dunia pendidikan,” singkat Mohammad Nur. *****
Prof Dr Imam Syafii MKes
Guru Besar Bidang Kepelatihan Sepak Bola Usia Dini
Unesa Surabaya
SDN 1 Jaddih Bangkalan
guru besar kembali ke SD masa kecil
Bapak Sepak Bola Usia Dini asal Bangkalan
guru besar memotivasi anak sekolah
mantan wartawan jadi guru besar
guru besar dari sekolah kecil
Mahasiswa Unesa Surabaya Gen Z Pecahkan Rekor MURI Buat Vlog Peduli Lingkungan |
![]() |
---|
Tunjukkan Jiwa Kepemimpinan, Siswa Sekolah Rakyat Surabaya Arahkan Wamenpar Saat Lomba HUT RI |
![]() |
---|
4.172 CPNS dan PPPK Jatim Terima SK Pengangkatan di Surabaya, Khofifah Minta Budayakan Kerja KIS |
![]() |
---|
Pekan Depan, Sekolah Rakyat Unesa Surabaya Mulai Berjalan, Banyak Fasilitas Disediakan |
![]() |
---|
Unesa Surabaya Jadi Sekolah Rakyat Terbesar, Khofifah Tinjau Kelengkapan Belajar dan Asrama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.