Warga Ponorogo Demo Padepokan Nurul Tauhid, Sebut Tak Berizin dan Bikin Resah

Warga menginginkan Padepokan Nurul Tauhid di Desa Kunti, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur , ditutup permanen.

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Pramita Kusumaningrum
Sejumlah warga saat menggelar aksi demonstrasi, mereka mendatangi Padepokam Nurul Tauhid di Desa Kunti, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025). 

SURYA.CO.ID, PONOROGO - Sejumlah warga mendatangi Padepokan Nurul Tauhid di Desa Kunti, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), Rabu (8/1/2024).

Kedatangan para warga tersebut, mereka menginginkan Padepokan Nurul Tauhid ditutup permanen lantaran tidak berizin dan membuat resah.

Tulisan-tulisan protes dibuat warga di atas kertas, kemudian ditempel di sekitar Padepokan Nurul Tauhid.

Warga menilai, keberadaan padepokan itu tidak memberikan ilmu yang bermanfaat. Termasuk praktik pengobatan tradisional yang mereka sebut tidak jelas.

Keresahan terjadi, juga karena munculnya kasus dugaaan penganiayaan dan pemerasan yang dilakukan pimpinan padepokan.

“Padepokan ini intinya tidak jelas, inginnya padepokan ini ditutup pengennya warga,” ungkap Ketua RT 3 RW 1, Desa Kunti, Lasimin, Rabu (8/1/2024),

Ia menjelaskan, bahwa pemilik tidak pernah ijin ke lingkungan. Pemilik atau pimpinan padepokan juga terkesan tertutup dan tidak bergaul dengan warga sekitar.

“Ijin lingkungan tidak ada. Pemiliknya juga tertutup, tidak pernah komunikasi atau bersosialisasi dengan warga,” ungkap Lasimin.

Sementara, Kapolsek Sampung, AKP Agus Supriyanto menjelaskan, bahwa warga tidak berkenan dengan padepokan.

“Intinya ada beberapa warga tidak berkenan akan aktifitas yang dilakukan oleh Farid dan beberapa orang di tempat ini,” urainya.

Menurut warga, jelas Agus, juga dipertanyakan akan aktifitasnya. Di mana tidak adanya izin resmi, apakah tempat lembaga pendidikan atau agama.

“Ada aktivitas ketika malam Jumat, melakukan tahlil. Tidak jelas apakah disebut lembaga pendidikan juga bukan, kalau pondok pesantren juga bukan,” pungkasnya. 

Pada saat didatangi warga, pemilik atau pimpinan Padepokan Nurul Tauhid sedang tidak berada di tempat, hanya ada satu orang yang sebagai penunggu.

Namun, warga akhirnya tetap menutup tempat tersebut dan melarang digunakan untuk aktifitas apa pun.

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved