Viral Sapi Mati di Media Sosial, Disnakkan Bondowoso : Demam 3 Hari BEF Beda dengan PMK

Peternak di Bondowoso heboh dengan viralnya unggahan di media sosial yang menyebut banyak sapi mati di Kecamatan Pujer.

surya.co.id/samsul hadi/sinca pangistu
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Disnakkan, drh Cendy Herdiawan (kiri) dan foto ilustrasi sapi (kanan) 

Pihaknya mendiagnosa penyakit BEF, yang mana suhunya bisa mencapai 41 derajat Celcius.

"Ini menyebabkan sapi ambruk secara tiba-tiba karena heat stress. Karena infeksi virus BEF," terangnya.

Dia mengatakan dari beberapa gejala yang muncul di Kecamatan Pujer pihaknya melihat sedikit sekali tanda-tanda dengan klinis PMK. 

Karena, pihaknya meyakini hampir di seluruh desa di Kecamatan Pujer sudah tervaksin minimal 2,3 hingga 4 kali.

"Itu sudah merata di seluruh desa. Maka kejadian kematian mendadak seperti yang tersebar di Medsos belum tentu disebabkan PMK," urainya.

Ia pun meminta peternak di Kecamatan Pujer untuk segera melaporkan jika sapinya mengalami gejala klinis seperti tidak mau makan dan minum, terasa panas, loyo, dan lemas.

"Segera laporkan. Karena untuk menentukan diagnosa sebuah penyakit petugas kesehatan hewan harus melakukan pemeriksaan klinis terlebih dahulu," pungkasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved