Rusunami Wonorejo Tak Diminati, Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Aning Rahmawati: Kemahalan

Pemkot Surabaya dan Pusat berkolaborasi membuatkan Rusunami Wonorejo ini.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Ilustrasi - Suasana salah satu Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang dikelola Pemkot Surabaya. Pemkot Surabaya dan Pusat berkolaborasi membuatkan Rusunami Wonorejo, namun kurang diminati warga lantaran dinilai kemahalan. 

"Gak payu saat disosialisasikan ke penghuni Rusunawa. Hanya ada satu yang siap. Karena Rusunami sudah terbangun bisa diperuntukkan bukan hanya untuk penghuni Rusunawa," kata Aning.

Antrean Rusunawa Berkurang
Ada upaya Pemkot Surabaya untuk memangkas antrean penghuni Rusunawa untuk membangunkan Rusunami.

Ada belasan ribu warga Surabaya yang saat ini mengantre ingin menempati Rusunawa di Surabaya.

Mereka adalah para Gakin dan warga ber-KTP Surabaya.

Selama belum punya rumah atau tempat tinggal, warga gakin Surabaya berhak atas Rusunawa yang disiapkan Pemkot Surabaya.

Ada 23 total Rusunawa di Surabaya.

Sewanya paling mahal Rp 150.000 an per bulan.

Data yang tercatat, jumlah antrean Rusunawa di Surabaya ada 11.800 warga.

Namun data terupdate dari dinas terkait dan UPTD Rusun, hanya 380 yang memenuhi kualifikasi sebagai penerima manfaat Rusunawa.

Data belasan ribu itu adalah mereka yang resmi mengantre lewat aplikasi online, e-Rusun.

Meski yang dinyatakan lolos ada 380, namun Aning mendesak untuk dilakukan profiling lagi.

"Kota ini harus solutif bagi dan terus memberikan intervensi bagi warga yang belum punya tempat tinggal. Sebab tempat tinggal adalah kebutuhan mendasar warga. Pemerintah harus membantu memenuhi salah satunya dengan Rusunawa," kata Aning.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved