Banjir Surabaya

Cuaca Ekstrem di Surabaya Hingga 10 Januari 2025, Waspada Banjir hingga Angin Kencang

Pemkot juga menyiagakan pintu air untuk mengantisipasi banjir rob di pesisir Kota Surabaya.

surya.co.id/bobby kolloway
Petugas dari Pemkot Surabaya mempercepat aliran air dengan mengerahkan personil maupun prasarana saat Surabaya dilanda hujan deras akhir Desember silam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi Surabaya akan menghadapi cuaca ekstrem hingga 10 Januari 2025. 

"Pompa-pompa kami bisa menyedot 513 meter kubik air per detik untuk dibuang ke laut," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi dikonfirmasi terpisah.

"Kalaupun ada genangan yang tidak bisa dihindari, kami upayakan tidak akan lama. Sebab, Standar Operasional (SOP) yang kami terapkan kalau sudah mendung rumah pompa akan dinyalakan,"tandasnya.

Rumah pompa dan saluran menjadi andalan Surabaya dalam mengantisipasi genangan. Optimalisasi keduanya pun telah dilakukan sejak kemarau lalu.

Sekalipun demikian, Syamsul tetap mengingatkan masyarakat untuk mendukung kinerja pompa air. Di antaranya dengan tidak membuang sampah pada saluran.

Selain dapat memenuhi saluran, sampah juga mengakibatkan pompa air rusak. "Musuhnya pompa itu sampah, ketika terbelit sampah tidak akan bisa memutar," katanya.

Data pihaknya, sebanyak dua dari lima pompa di Kalisari rusak karena sampah. Akibatnya, penyedotan air menjadi tidak maksimal.

Selain itu, Pemkot juga menyiagakan pintu air untuk mengantisipasi banjir rob di pesisir Surabaya. Ketika banjir rob datang, air dari laut tidak masuk ke pemukiman.

"Semua wilayah di Surabaya sudah ada pintu air, kecuali tiga kawasan yaitu Kalianak, Kali Sememi, dan Kali Krembangan. Saat ini, masih kami persiapkan," jelas Syamsul.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya turut menyiapkan personel untuk melakukan mitigasi.

Petugas BPBD juga disiagakan pada 11 titik yang rawan mengalami banjir rob di wilayah pesisir.

"Karena alam ini hebat maka kita juga harus secara maksimal mengantisipasi potensi bencananya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro.

Selama periode cuaca ekstrem, Agus Hebi mengimbau agar masyarakat meminimalisir kegiatan di luar rumah. Terutama, aktivitas yang berdekatan dengan saluran.

"Kalau hujan hindari memancing atau berenang di sungai. Serta, jangan berteduh di bawah reklame atau bangunan yang mudah runtuh. Selain itu, cek atap rumah karena banyak yang ambrol ketika hujan disertai angin," imbaunya.

Apabila masyarakat mengalami keadaan kegawatdaruratan, pihaknya juga mengimbau agar segera menghubungi Command Center 112 untuk penanganan lebih lanjut.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved