SURYA Kampus

Sosok Bagus Alumni ITB Sukses Tangani Proyek Emas di Afrika, Dulu Putus Asa dan Pasrah jika DO

Bagus Toyib Rasyidin berhasil membuktikan perjuangannya menyelesaikan pendidikan di Program Studi Teknik Metalurgi, Institut Teknologi Bandung (ITB).

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Instagram
Bagus, alumnus Teknik Metalurgi ITB 

SURYA.CO.ID - Bagus Toyib Rasyidin berhasil membuktikan perjuangannya menyelesaikan pendidikan di Program Studi Teknik Metalurgi, Institut Teknologi Bandung (ITB).

Bagaimana tidak, ia berkali-kali hampir menyerah hingga rela jika mengalami drop out (DO). 

Kisah itu dibagikan oleh dosen ITB sekaligus konten kreator, Imam Santoso, melalui unggahan Instagram.

"Karena zaman Covid hampir semua orang terkena dampak," tulis Imam.

Namun, Bagus perlahan bangkit.

"Kini Bagus jadi Metallurgist hebat tangani proyek besar di Pantai Gading Afrika," tulis Imam.

Imam Santoso kemudian menceritakan perjalanan Bagus.

Pada 2022, Imam mendapatkan informasi adanya mahasiswa yang menghilang dari kegiatan akademik kampus.

Padahal, ada aturan yang mewajibkan mahasiswa tersebut terakhir wisuda pada Oktober 2024. 

Jika melebihi batas waktu, maka akan di-DO.

Mendengar hal tersebut, Bagus merasa kecewa pada dirinya. 

"Namanya Bagus, dia down, merasa paling bodoh, tidak bergna dan mengecewakan dibanding teman-temannya yg lain, cobaan saat Covid," sambung Imam.

Imam pun berusaha mencari tahu informasi soal Bagus hingga akhirnya ia pun berhasil menghubungi.

"Setelah dapat no WA nya aku chat dia 'Gus kamu dimana? kalo gak balik ke Bandung aku datangi rumahmu di Jakarta," terangnya.

Beberapa hari kemudian, Bagus pun akhirnya mendatangi rumah Imam dengan membawa banyak tas.

Saat itu akan pindahan ke rumah singgah ITB, dulu Imam Santoso pun tinggal di sana.

Imam bercerita, banyak Dosen ITB yang begitu peduli dengan mahasiswa yang tiba-tiba menghilang.

"Aku pernah diajak ke Padang oleh Prof Zulfiadi (Kaprodi Metalurgi waktu itu) mencari mahasiswa ngilang juga, dan akhirnya bisa lulus," katanya.

Bagus pun sempat tinggal di rumah Imam, namun saat itu ia harus meninggalkannya ke Finlandia.

"Selama di Finlandia aku hanya update 'sudah sampai mana nulis skripsinya, semangat' karena pada prinsipnya mahasiswa sendirilah yang harus bangkit dan menyelsaikan," lanjutnya.

Menurut Imam, Bagus sempat beberapa kali tidak percaya dirinya akan lulus, bahkan pasrah jika harus DO.

"Beberapa kali dia bilang 'Mas aku gak mungkun lulus, aku gak papa DO aja'," katanya.

Bagus pun tetap berjuang, pada September 2022, Bagus pun lulus.

Keluarganya pun bahkan mendatangi rumah Imam.

"Terus berjuang, September 2022 dijung DO, si Bagus lulus, ini keluarganya datang ke rumahku," katanya.

Setelah 7 bulan berjuang dan bangkit, Bagus pun meninggalkan rumah Imam.

Tidak lama kemudian, ia pun diwisuda dan bekerja di perusahaan asal Australia.

"Segera setelah wisuda ia dapat kerja di Green Gold Technology perusahaan asal Australia," kata Imam.

Baca juga: Sosok Marlina, Alumni Undip Semarang yang Sukses Kerja di Perusahaan Multinasional Korea Selatan

Kini, ia pun berhasil mejadi salah satu Metallurgist hebat.

Bahkan, Bagus juga menangani proyek besar emas di Pantai Gading Afrika.

"Jadi salah satu metallurgist hebat, tangani protek besar emas di Pantai Gading Afrika," lanjutnya.

Imam berpesan bahwa menuntut ilmu adalah bagian dari perjuangan dan sesuatu yang diperjuangkan tidak selalu mudah.

"Menuntut ilmu itu berjuang, dan namanya berjuang pasti tidak mudah. Tapi kalian bisa. Pendidikan bisa mengubahmu," pungkas Imam.

Unggahan Imam pun langsung dibanjiri komentar warganet.

Banyak warganet yang takjub dengan perjuangan Bagus.

Selain itu ada juga yang berbagi kisah tengah berjuang dengan pendidikannya.

@eka***.
Masya Allah...nangis aku bacanya....smg mas Imam" lainnya semakin byk , baik itu dari i tingkat dasar saMpai perguruan tinggi

@dia***.
MasyaAllah merinding dan mau nangis. Rasanya berharga banget ada dosen yg segitu pedulinya dgn mahasiswa yg ngilang. Sayangnya dr 1000 dosen, paling hanya 1 yg begini.

@ami***.
Awal merantau ke Bandung, rasanya ingin menyerah, karena dari pelosok negeri, tapi Alhamdulillah sekarang sedang kuliah S2 Jepang-Indonesia sekaligus, kelak lulus langsung dapat 2 gelar master. Semangat yang sedang berjuang

@rum***.
Pak imam.. anda dosen yg sangat luar biasa. Mendidik para anak didik dengan penuh cinta... amal jariah bapak InsyaaAllah akan selalu mengalir buat bapak.. InsyaaAllah

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved