Berita Surabaya

Kadin Jatim Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tahun 2025 bakal Melebihi Angka Nasional

Pelaku usaha di Jatim tetap optimistis ekonomi dalam negeri tahun 2025 bakal tetap tumbuh lebih tinggi dibanding tahun 2024.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
habibur rohman/surya.co.id
Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto. 

“Pastinya ini akan berdampak positif terhadap kinerja industri  pengolahan di Jatim, juga akan mendongkrak realisasi perdagangan ke berbagai negara,” papar Adik.

Sementara untuk ekspor, khususnya non migas, ia mengatakan memang pasar masih belum stabil karena dibayangi ketidakpastian ekonomi global.

Berbagai tantangan harus mampu ditaklukkan.

“Harus lebih agresif mencari pasar ekspor non tradisional, walaupun pasar tradisional masih menjanjikan, tetapi ini untuk mengantisipasi jika nanti terjadi gejolak,” ungkapnya.

Tetapi Jatim patut bangga karena ditengah ketidakpastian tersebut, realisasi ekspor non migas Jatim sepanjang tahun ini sangat bagus.

Dari data Badan Pusat Statistik Jatim diketahui realisasi ekspor non migas dari Januari hingga Oktober 2024 tercatat mencapai US$ 20,699 miliar, naik 25,5 persen dibanding tahun lalu pada periode yang sama sebesar US$ 16,481 miliar.

Optimisme juga terjadi di sektor pertanian.

Menurut Adik, Presiden Prabowo memiliki keinginan kuat untuk mewujudkan swasembada pangan di tahun depan dengan berbagai stimulus yang digelontorkan, baik di pertanian pangan seperti padi dan jagung atau di perkebunan khususnya gula.

“Jatim adalah salah satu lumbung pangan nasional. Ketika target produksi pangan secara nasional naik, maka produksi pangan di Jatim pasti akan dipacu naik. Dan saya yakin kinerja sektor pertanian yang menjadi kontributor terbesar ketiga terhadap PDRB Jatim tersebut bakal mengalami kenaikan lebih tinggi dibanding tahun ini,” paparnya.

Apalagi jalur distribusi darat di wilayah Jatim telah tersambung hingga Banyuwangi.

“Kita ini punya segalanya, pelabuhan kita punya, penerbangan juga, bahkan saat ini Kediri juga telah dibuka bandar udara taraf internasional. Tinggal bagaimana kita memaksimalkan,” tegasnya.

Untuk itu, Adik berharap mampu menjaga stabilitas politik dan menjaga iklim berusaha yang baik, memberikan kemudahan perizinan serta berupaya inflasi tetap terjaga.

“Juga ketepatan pemerintah dalam mengambil kebijakan itu yang terpenting,” katanya.

Terkait kinerja UMKM, ia mengatakan harus cerdas melihat peluang.

“Ada pasar yang belum digarap secara maksimal oleh UMKM Jatim, salah satunya adalah pasar digital. Ekonomi digital saat ini merajai dan UMKM harus mengambil peran lebih besar. Dari data yang kami peroleh, ada sekitar Rp 700 triliun transaksi di e-commerce dalam setiap tahun, namun produk dari Indonesia hanya menikmati 8 persen saja. Ini yang menjadi persoalan,” bebernya.

Adik mengimbau UMKM melakukan upgrade kemampuan berjualan secara digital.

“Perlu sentuhan semua pihak, stakeholder harus bergerak bersama, khususnya pemerintah,” pungkas Adik.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved