PON XXI 2024

Apresiasi Bonus Peraih Medali PON XXI 2024, Cahyo Minta Pemprov Jatim Perhatikan Nasib Purna Atlet

Anggota komisi E DPRD Jatim Cahyo Harjo Prakoso meminta Pemprov Jatim memiliki program yang turut menyentuh pada atlet yang pensiun

Foto Istimewa Cahyo Harjo
Anggota komisi E DPRD Jatim Cahyo Harjo Prakoso turut hadir di acara penyerahan bonus bagi atlet PON Aceh-Sumut di gedung Negara Grahadi, Rabu (11/12/2024). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Jawa Timur sebagai gudangnya atlet nasional hingga internasional diharapkan ikut memberikan intervensi berkelanjutan kepada sumber daya olahragawan.

Tak cukup dengan pembibitan dan apresiasi atas prestasi, intervensi Pemerintah Provinsi layak menjangkau para purna atlet.

Anggota komisi E DPRD Jatim Cahyo Harjo Prakoso meminta Pemprov Jatim memiliki program yang turut menyentuh pada atlet yang pensiun. Mengingat, jumlah mantan atlet di Jawa Timur yang begitu besar.

Hal ini sebagai apresiasi kepada para atlet yang telah mengharumkan nama Jawa Timur di kancah nasional maupun internasional.

"Jangan sampai setelah tidak menjadi atlet mereka menjadi tidak produktif," kata Cahyo dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (12/12/2024).

Legislator asal daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur 1 (Surabaya) ini mengapresiasi pencairan bonus bagi atlet peraih medali di PON Aceh-Sumatera Utara (Sumut) oleh Pemprov.

Selain sebagai apresiasi atas jasa para atlet, bonus tersebut menjadi komitmen Jawa Timur sekaligus motivasi untuk meraih hasil baik di ajang olahraga multi-even seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).

"Karena mereka sudah berjuang, tentu kita harus memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada mereka," kata Cahyo yang turut hadir di acara penyerahan bonus bagi atlet PON Aceh-Sumut di gedung Negara Grahadi, Rabu (11/12/2024).

Politisi Gerindra ini juga mengapresiasi program Bapak Asuh dari OPD Pemprov bersama DPRD Jatim, hingga BUMD. Masing-masing menaungi setiap cabang olahraga (cabor).

Tidak hanya menyangkut memelihara kesehatan jasmani dan rohani, namun juga kebanggan bagi daerah.

"Olahraga tidak hanya memelihara dan meningkatkan fisik dan mental tetapi juga mampu menjadi sarana mengangkat harkat bangsa dan daerahnya," tuturnya.

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur mengakui adanya tantangan dalam memberdayakan para purna atlet.

Ketua KONI Jatim, M Nabil mengungkapkan, nasib atlet seringkali "terlantar" padahal telah memberi kontribusi besar bagi bangsa.

Karenanya, KONI Jatim sempat menjajaki kerja sama dengan lembaga konsultan pengembangan sumber daya manusia Dayalima Abisatya pada September lalu.

Kerjasama ini bertujuan mempersiapkan potensi untuk pengembangan diri atlet pasca purna. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved