Berita Viral

Ingat Guru Zaharman yang Diketapel Wali Murid hingga Buta? Buah Kesabaran Membuahkan Penghargaan Ini

Guru Zaharman yang buta setelkah matanya diketapel wali murid, kini memanen buah kesabarannya. Pemerintah beri penghargaan ini.

Editor: Musahadah
kolase kemdikbud.go.id/tribun
Guru Zaharman yang buta karena diketapel wali murid akhirnya mendapatkan penghargaan. 

Kondisi SMA Negeri 7 Rejang Lebong, tempat Zaharman mengajar, mencerminkan tantangan pendidikan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Minimnya fasilitas, jumlah guru yang terus berkurang, dan siswa yang kurang memiliki etika dan sopan santun menjadi tantangan yang terus dihadapi.

"Fasilitas sekolah semakin menurun, jumlah guru berkurang, dan sikap anak didik yang kurang sopan membuat beberapa guru memilih pindah. Murid juga semakin sedikit karena mereka lebih memilih sekolah baru yang menawarkan lingkungan lebih baik," ungkap Zaharman. 

Zaharman mengakui bahwa situasi ini semakin diperparah oleh pola asuh yang berbeda dengan generasi sebelumnya. 

"Dulu, kalau kita dimarahi guru, orangtua akan mendukung guru. Sekarang, jika guru memarahi siswa, malah orangtua yang marah kepada guru. Ini membuat siswa sulit belajar bertanggung jawab. Kasihan mereka, karena jika selalu dilindungi, mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah," tuturnya. 

Penghargaan yang diterima Zaharman bukan hanya pengakuan atas dedikasinya, tetapi juga simbol motivasi bagi guru-guru lain, khususnya yang mengabdi di daerah 3T. 

Ia percaya bahwa tugas seorang pendidik adalah menyelesaikan amanahnya di mana pun berada, tanpa memandang besarnya tantangan. 

"Di manapun kita mengajar, pasti ada banyak permasalahan. Ada banyak guru yang mengajar di wilayah 3T lainnya yang menghadapi tantangan seperti saya, contoh di daerah Sulawesi sana. Tetapi kita harus tetap semangat. Anak-anak yang kita didik adalah generasi penerus bangsa," katanya dengan penuh semangat. 

Melalui penghargaan ini, Zaharman berharap dapat menginspirasi guru-guru lain untuk terus berjuang dan tidak menyerah pada keadaan. 

Ia juga mendorong para pendidik untuk melakukan introspeksi diri dan memahami bahwa perubahan pola asuh orangtua dan siswa adalah tantangan yang harus dihadapi dengan bijak. 

Zaharman menyampaikan pesan yang penuh inspirasi kepada rekan-rekan sejawatnya. 

"Tetaplah menyelesaikan tugas di mana pun kalian berada meskipun tugas kita tidak mudah, terutama di daerah 3T. Kita mungkin bekerja di tempat yang penuh keterbatasan, tetapi anak-anak yang kita didik adalah masa depan bangsa. Jangan pernah menyerah, karena tugas kita adalah menciptakan generasi yang mampu membawa perubahan. Meski tantangan berat, percayalah bahwa dedikasi kita akan membuahkan hasil bagi masa depan mereka," urainya dengan penuh keyakinan.

Nasib Si Pengetapel

Guru Zaharman yang buta diketapel wlai murid (kiri), pelaku saat menyerahkan diri ke polisi (kanan). Inilah akhir Pelarian Wali Murid yang Ketapel Guru Zaharman hingga Buta.
Guru Zaharman yang buta diketapel wlai murid (kiri), pelaku saat menyerahkan diri ke polisi (kanan). Inilah akhir Pelarian Wali Murid yang Ketapel Guru Zaharman hingga Buta. (kolase Tribun Bengkulu)

Di bagian lian, Ervan Jaya (45), orangtua siswa yang katapel guru Zaharman akhirnya divonis 13 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Rabu (17/1/2024).

Ervan dinilai melanggar Pasal 355 ayat (1) KUHP Jo Pasal 356 ke-2 KUHP.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved