Berita Viral

Tabiat Agus Buntung Pemuda Disabilitas Tersangka Rudapaksa Diungkap Psikiater: Suatu Manipulasi

Terkuak tabiat asli Agus Buntung, pemuda disabilitas yang viral jadi tersangka kasus rudapaksa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Disebut manipulasi.

kolase youtube
Psikiater dr Zulvia Oktanida Syarif (kiri) dan Agus buntung (kanan). Tabiat Agus Buntung Pemuda Disabilitas Tersangka Rudapaksa Diungkap Psikiater. 

SURYA.co.id - Terkuak tabiat asli Agus Buntung, pemuda disabilitas yang viral jadi tersangka kasus rudapaksa di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal ini diungkapkan oleh Dr. Zulvia Oktanida Syarif, psikiater forensik Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Zulvia menyoroti perilaku Agus saat diwawancarai dalam program Apa Kabar Indonesia Malam di tvOne.

Psikiater tersebut mengindikasikan, bahwa mungkin saja atau suatu manipulasi psikologis yang dilakukan oleh Agus.

Sebab, cerita yang disampaikannya denga para korbannya juga berbeda-beda.

Baca juga: Agus Pemuda Disabilitas Bermasalah di Kampus, Dosen Tak Kaget Jadi Tersangka Kasus Rudapaksa

"Kalau melihat dari kasus yang ada, kita melihat adanya indikasi kemungkinan ini suatu manipulasi psikologis, karena ada perbedaan cerita antara korban-korban yang enggak cuma satu dan ada cerita dari terduga pelaku yang sangat bertolak belakang," ujar dr. Zulvia, dilansir program Apa Kabar Indonesia Malam di tvOne.

Dr. Zulvia mengatakan, bahwa apa yang dilakukan oleh Agus bisa saja diduga sebagai manipulasi psikologis yang dilakukannya tak hanya kepada korban, tapi juga publik yang mengikuti kasus tersebut.

Menurutnya, hal tersebut membuat opini publik jadi terbagi antara yang merasa bersalah karena telah menuduh Agus sebagai tersangka, atau ternyata memang pelecehan tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka.  

"Mungkin kita jadi merasa bersalah kalau kita menuduh dia, misalnya, kan dia seorang difabel, contohnya. Atau kita jadi merasa 'iya juga ya jangan-jangan beneran suka sama suka', kita jadi ikut terbawa dengan manipulasi yang disampaikan oleh terduga pelaku," ujarnya.  

Oleh karena itu, dr. Zulvia mengatakan perlunya kehati-hatian dalam kasus pelecehan seksual yang menyeret nama Agus tersebut.

Menurutnya, jika dilihar dari cuplikan video saat Agus diwawancarai dalam program Apa Kabar Indonesia Malam yang tayang pada Senin (2/11/2024) lalu, dr. Zulvia melihat, bahwa Agus cukup pandai berbicara.

"Kita perlu betul-betul berhati-hati dan kalau melihat dari sekilas cuplikan video tadi, kita lihat bahwa si terduga pelaku ini cukup smart, pandai berbicara," jelas dr. Zulvia.

Hal itu dibuktikan dari bagaimana ketika Agus bisa menggeser topik yang sedang ditanyakan atau jadi bahan pembicaraan saat itu.

Bahkan, pergeseran topik itu sangat cepat dilakukan olehnya tanpa sadar. 

"Ketika tadi diwawancara ada penggeseran topik. Jadi ditanyanya apa, kemudian tanpa sadar langsung digeser ke arah bahwa memang 'Oh aku dijebak'," sambung dr. Zulvia menjelaskan.

Menurut psikiater tersebut, publik harus bisa berhati-hati dalam mempercayai informasi untuk diyakini dalam kasus ini.

Sebab, seseorang yang jago melakukan manipulasi sangat mudah untuk memutar balikan fakta hingga gaslighting.

"Kita harus lihat terlebih dahulu mana yang kayaknya memang lebih bisa kita yakini sebagai apa yang terjadi real (nyata), karena memang seseorang yang jago manipulasi sangat mudah memutar balikkan fakta atau melakukan gaslighting.

Hal itu juga yang membuat korbannya jadi ragu terhadap apa yang telah terjadi pada dirinya.

"Korban juga jadi ragu, 'apa iya ya jangan-jangan saat itu memang aku yang mau' atau 'aku yang bodoh ya?'," ujarnya.

Agus Bermasalah di Kampus

Seperti diketahui, Agus (21) pemuda disabilitas asal Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang ditetapkan sebagai tersangka kasus rudapaksa ternyata dikenal bermasalah di kampus. 

Pemuda pemilik nama lengkap I Wayan Agus Suartama itu, menurut Dosen Pembimbing Akademik (PA) I Made Ria Taurisia Armayani, kerap membuat ulah. 

Karena itu, sang dosen mengaku tak kaget jika Agus menjadi tersangka kasus rudapaksa pada sejumlah wanita. 

"Saya sayangkan (jadi tersangka kasus rudapaksa), iya. Tapi, saya juga tidak kaget karena ini bukan kali pertama Agus membuat ulah," kata Ria dikutip dari Kompas.com, Selasa (3/12/2024). 

Ulah apa yang dilakukan Agus hingga mendapat cap bermasalah di kampus? 

Dosen Pembimbing Akademik (PA) I Made Ria Taurisia Armayani mengaku pernah didatangi Dinas Sosial setempat karena ulah Agus. 

IWAS alias Agus Buntung
IWAS alias Agus Buntung (Tribunnews kolase)

Agus melaporkan dirinya atas tindakan yang sama sekali tidak pernah ia lakukan. 

"Agus ini berbohong. Saya selaku dosen PA, dianggapnya tidak menginginkan dia kuliah. Padahal tidak dalam cerita konteks itu," jelas Ria. 

Ria menuturkan, sebenarnya permasalahan yang terjadi adalah Agus menunggak Uang Kuliah Tunggal (UKT). 

Mengetahui Agus menunggak, Ria pun berusaha membantu dengan memberikan kemudahan. Ia membuka kembali sistem pembayaran yang sudah ditutup sesuai tanggal yang ditetapkan.
 
Tetapi, kata Ria, Agus tak kunjung membayar UKT meskipun sudah dibantu membuka sistem pembayaran selama tiga hari. 

Padahal Agus diketahui sudah menerima pencairan beasiswa KIP-K. 

Setelah sistem pembayaran kembali ditutup, Agus kembali menghubungi Ria untuk meminjam uang dengan alasan membayar UKT. 

Tetapi, Ria tidak memberikannya. Ia beralasan meskipun memberi pinjaman tetap saja tidak dapat membayar UKT karena sistemnya tidak dapat dibuka kembali. 

Akibat keterlambatan tersebut, Agus pun tidak dapat kembali menerima beasiswa KIP-K. 

Dari kejadian tersebut, Agus lantas melaporkan Ria ke Dinas Sosial. 

Kini, Agus tetap melanjutkan kuliah dengan biaya sendiri. 

"Uang beasiswanya tidak dipergunakan dengan sebenarnya. Seharusnya uang beasiswa itu untuk membayar." 

"Jumlah uang beasiswa itu sekitar Rp 13 juta per tahun. Sedangkan dia membayar UKT Rp 900.000 per semester," jelas Ria. 

Selain menunggak bayar UKT, Agus Buntung disebut kerap memanipulasi absensi masuk kuliah. 

Ria menjelaskan, Agus kerap tak masuk kelas sejak awal perkuliahan. 

Tetapi, dalam catatan absensi, Agus selalu rajin mengikuti kelas. 

Mengetahui Agus Buntung ditetapkan sebagai tersangka, Ria mengatakan, pihak kampus menyerahkan semuanya pada pihak berwenang. 

"Intinya, kami serahkan ke penegak hukum sesuai hukum yang berlaku. Kalau ditanya bagaimana karakter Agus, ya seperti itulah intinya," pungkas Ria. 

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved