Berita Bisnis

KUR Syariah Rp 100 Juta untuk Ekosistem Pondok Pesantren Kopontren Al Mustaqim Surabaya

Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim, R Arief Wicaksono, mengatakan, akses pembiayaan kepada para pelaku UMKM dibuka selebar-lebarnya.

Foto Istimewa
Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim, R Arief Wicaksono (paling kanan) secara simbolis menyerahkan KUR Syariah senilai Rp 100 juta untuk ekosistem Pondok Pesantren Kopontren Al Mustaqim Surabaya. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim mendukung perkembangan ekonomi syariah di Jatim dengan menyalurkan pembiayaan KUR Syariah kepada Ekosistem Pondok Pesantren Kopontren Al Mustaqim Surabaya sebesar Rp 100 juta. 

Secara simbolis penyaluran telah dilakukan saat pagelaran One Pesantren One Product (OPOP) Expo yang digelar Pemprov Jatim di Royal Plaza Surabaya, Minggu (1/12/2024).

Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim, R Arief Wicaksono, mengatakan, akses pembiayaan kepada para pelaku UMKM harus dibuka selebar-lebarnya. 

Maka dari itu pihaknya berharap semoga dengan penyaluran KUR syariah Bank Jatim ini bisa menjadi sebuah ikhtiar agar para pelaku UMKM di Jatim semakin naik kelas dan sekaligus dapat meningkatkan literasi serta inklusi pembiayaan berprinsip syariah kepada para pelaku UMKM.

"Sehingga ke depannya mampu memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Jatim," kata Arief, Jumat (6/12/2024).

Apalagi sebagai salah satu bank penyalur KUR syariah, Bank Jatim melalui Unit Usaha Syariah (UUS) tidak hanya memberikan permodalan. 

Tetapi juga turut melakukan pendampingan dan pelatihan untuk UMKM agar para pelaku usaha tersebut mampu berdaya saing dan meningkatkan level usaha mereka.

Menurut Arief, UUS Bank Jatim senantiasa terus berinovasi tanpa henti untuk menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. 

"UUS Bank Jatim juga berperan aktif dalam mendukung program-program Pemprov Jatim, utamanya terkait ekonomi syariah," jelas Arief. 

Beberapa hal yang telah dilakukan BJTM antara lain berkolaborasi dengan OPOP Jatim untuk penerbitan kartu ATM co-branding OPOP, layanan samsat OPOP Jatim, penerbitan kartu santri digital, layanan agen laku pandai syariah di koperasi pondok pesantren Jatim, hingga memberikan akses permodalan.

”Kami berkomitmen akan terus menjalin sinergi serta kolaborasi dengan berbagai pihak demi memajukan ekonomi syariah di Jatim dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Arief.

Terpisah, Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono menuturkan, pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 4,91 persen. 

"Angka tersebut merupakan pertumbuhan ekonomi yang tertinggi di antara provinsi di Pulau Jawa, dengan kontribusi 14,5 persen untuk Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan 25,14 persen untuk Pulau Jawa," terang Adhy.

Pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi ini salah satunya dari kontribusi pesantren. 

"Jadi OPOP ikut berkontribusi dalam memperkuat ekonomi di Jatim maupun Indonesia,” tambahnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved