Berita Surabaya

Anggaran Kementerian UMKM Kecil, Anggota DPR RI Bambang Haryo Soekartono Ingatkan Tantangan Ini

Komisi VII DPR RI mengingatkan Kementerian UMKM soal tantangan memperdayakan UMKM.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: irwan sy
bobby constantine koloway/surya.co.id
Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), saat memberikan penjelasan di Surabaya beberapa waktu lalu. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Komisi VII DPR RI mengingatkan Kementerian UMKM soal tantangan memperdayakan UMKM.

Tantangan tersebut tidaklah mudah mengingat pagu anggaran kementerian baru tersebut yang hanya mencapai Rp 463 miliar pada 2025 mendatang.

Dana ini akan dialokasikan untuk program dukungan manajemen sebesar Rp 298 miliar serta program UMKM dan kewirausahaan Rp 165,77 miliar.

Diakui oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), anggaran tersebut memang tergolong kecil apabila dibandingkan dengan jumlah UMKM yang perlu mendapatkan intervensi.

"(Anggaran) Kementerian UMKM ini sangat kecil, cuma Rp 400 miliar. Padahal jumlah UMKM yang ada di Indonesia ada 67 juta unit," kata BHS ketika dikonfirmasi di Surabaya.

Komisi VII DPR RI sebagai mitra Kementerian UMKM mengingatkan pentingnya negara untuk memberikan sentuhan kepada UMKM.

Hal ini penting mulai dari aspek permodalan hingga pemasaran.

Bantuan modal usaha, terutama diperuntukkan bagi UMKM muda yang mulai merintis usaha.

Pemberian modal usaha di antaranya bisa melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang relatif terjangkau.

"Pertama kan yang dibutuhkan UMKM itu permodalan. Apalagi UMKM yang nantinya mau didorong itu adalah usaha-usaha pemula agar menjadi wirausaha pemula. Sebab, mereka menginginkan dukungan tentu yang pertama adalah permodalan," kata politisi berlatarbelakang pengusaha ini.

Setelah permodalan, pemerintah juga memberikan pelatihan yang menjangkau seluruh proses produksi, mulai perizinan hingga pengemasan.

"Pendampingan atau pelatihan kepada mereka penting terutama menyangkut manajemen berwirausaha. Itu penting. Berwirausaha itu penting sekali termasuk pendampingan dari sisi perizinan. Perizinan yang mereka ajukan harus cepat, mudah, dan terjangkau," katanya.

Dengan berbagai terobosan tersebut, ia optimis pertumbuhan UMKM bisa berjalan positif.

"Termasuk, soal packaging atau pengepakan. Kemasannya harus bagus sehingga barangnya bisa tahan lama dan kualitasnya bagus," urainya.

Sebelumnya, Menteri Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 1,23 triliun untuk mendukung pelaksanaan program-program prioritas Kementerian UMKM pada tahun 2025.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved