Pelajar Di Semarang Tewas Ditembak
Polda Jateng Sebut Tindakan Aipda Robig Berlebihan, Tak Ada Tembakan Peringatan
Tidak ada (tembakan peringatan) kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto, Kamis (28/11/2024) petang.
Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
SURYA.CO.ID - Polda Jawa Tengah (Jateng) mengakui Aipda Robig Zaenudin, anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang, yang menembak pelajar tanpa memberikan tembakan peringatan saat kejadian.
Insiden ini terjadi pada Minggu (24/11/2024), di depan minimarket di Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, AR menembak seorang pelajar, GRO (17), dari SMK N 4 Semarang.
Aipda Robig melepaskan dua tembakan, satu di bagian pinggul GRO dan satu lainnya mengenai dua teman GRO, AD (17) dan SA (16), yang mengalami luka tembak di tangan dan dada.
Meskipun mengalami luka, AD dan SA dinyatakan selamat.
"Tidak ada (tembakan peringatan)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto, Kamis (28/11/2024) petang.
Baca juga: Kompolnas Turun Tangan Soal Kasus Polisi Tembak Mati Pelajar di Semarang, Rombak Sistem Pakai Senpi
Pihaknya juga mengakui Aipda Robig melakukan eksesif action atau tindakan berlebihan ketika kejadian.
"Eksesif action artinya dia tidak perlu melakukan penembakan terhadap orang yang tawuran tersebut. Hal itu menjadi fokus penyelidikan dari Bidpropam terhadap yang bersangkutan," jelasnya.
Keluarga GRO telah melaporkan Aipda Robig atas kasus pembunuhan dan penganiayaan ke Polda Jateng pada Selasa (26/11/2024).
Saat ini, Aipda Robig telah ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Kami sudah menindaklanjuti laporan itu lalu segera dilakukan penyelidikan oleh pihak penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng," terangnya.
Baca juga: Nasib Polisi Penembak Mati Pelajar di Semarang Belum Tersangka Meski Terbukti Tak Beri Peringatan
Aipda Robig juga menghadapi proses terkait pelanggaran kode etik kepolisian, yang akan segera dilakukan sidang.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio, mengungkapkan, pihaknya akan melakukan ekshumasi terhadap makam GRO sebagai alat bukti dalam kasus ini.
"Iya kami akan ekshumasi (bongkar makam) korban (GRO) secepatnya, malam ini lagi proses," kata Kombes Dwi, di Mapolda Jateng, Kamis.
Proses ekshumasi dijadwalkan berlangsung di daerah Sragen, dan saat ini penyidik telah memeriksa tiga saksi terkait insiden tersebut.
"Status kasus ini telah naik dari penyelidikan ke penyidikan," tutup Dwi.
Polisi Tembak Mati Pelajar
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar
pelajar SMK N 4 Semarang
surabaya.tribunnews.com
Imbas Kombes Irwan Anwar Cuma Dimutasi Usai Anggotanya Tembak Mati Pelajar, Pandji: Dikasih Jabatan |
![]() |
---|
Alasan Kapolrestabes Semarang Tak Cukup Dimutasi, Kebohongannya Terkuak di Rekonstruksi Kasus Gamma |
![]() |
---|
Rekam Jejak Kombes M Syahduddi Kapolrestabes Semarang Pengganti Kombes Irwan Anwar, Ini Prestasinya |
![]() |
---|
Nasib Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar Dimutasi ke Sini Usai Anggotanya Tembak Mati Pelajar |
![]() |
---|
Sosok Komika yang Setiap Hari Unggah Foto Kapolrestabes Semarang Imbas Polisi Tembak Mati Pelajar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.