Gus Ibin dan Marhaen Saling Klaim Unggul Perolehan Suara Pilkada Nganjuk 2024

SURYA.CO.ID, NGANJUK -  Klaim saling unggul perolehan suara Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Nganjuk belakangan muncul ke permukaan. 

Klaim tersebut datang dari Paslon nomor urut 1, Muhammad Muhibbin-Aushaf Fajr dan Paslon nomor urut 3, Marhaen Djumadi-Trihandy Cahyo Saputro.

Lampauan persentase suara ini dihimpun oleh masing-masing tim internalnya. 

Gus Ibin, sapaan Cabup Muhammad Muhibbin, mengungkapkan keyakinannya mengungguli perolehan suara Pilkada Nganjuk 2024. 

Belum diketahui pasti jumlah suara yang terpaut antara Gus Ibin dengan Marhaen. 

Namun, informasi yang didapat kemarin, berdasarkan pendataan internal tim Paslon 1, Gus Ibin-Aushaf unggul tipis dengan persentase 39,07 persen dari Marhaen-Trihandy 38,07 persen. 

"Kami yakin unggul meskipun (perolehan suaranya) tidak jauh. Kami yakin menang. Allah memberikan yang terbaik dengan cara-Nya," kata Gus Ibin, Kamis (28/11/2024). 

Serupa, Marhaen-Trihandy juga percaya memetik perolehan suara tertinggi. 

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Nganjuk, Tatit Heru Tjahjono menyampaikan, berdasar hasil real count internal pihaknya, Marhaen-Handy memperoleh suara sebesar 40,70 persen. 

Sedangkan paslon 01, Gus Ibin-Aushaf mendapatkan suara 38,77 suara. 

Perolehan suara ini dikumpulkan dari 1.616 TPS. Kurang satu TPS yang belum terhimpun, kemarin.

Sementara, total TPS di Kabupaten Nganjuk 1.617 TPS. Sehingga diprediksi selisih suara Paslon 1 dan 3 hanya berkisar 12.000. 

"Kami mengumpulkan (hasil perolehan suara tiap TPS) baik fisik maupun melalui WhatsApp. Alhamdulillah sudah 99,8 persen," paparnya.

"Sesuai dengan hasil real count yang dilakukan DPC PDIP itu, Insya Allah sudah bisa dipastikan Marhaen-Trihandy menang dalam Pilkada," tambahnya. 

Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Nganjuk Yusuf Setyawan mengungkapkan, siapa pun paslon berhak mengklaim keunggulannya lewat penghitungan internalnya masing-masing. 

Namun, ia meminta para paslon untuk menahan diri dan tak beruforia berlebihan terlebih dulu. 

"Karena tahapan formalnya ada di rekap KPU, kami meminta masing-masing paslon menahan diri," jelas Yusuf Setyawan.

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID