SURYA Kampus

Kisah Anak Petani dari Papua Dulu Jalan Kaki 12 Km Demi ke Sekolah, Kini Berhasil Lulus Sarjana UGM

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Papuana Rosalia Petegau, mengisahkan perjuangannya semasa tinggal di tanah kelahirannya, Papua.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
UGM
Papuana, anak petani asal Papua 

SURYA.CO.ID - Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Papuana Rosalia Petegau, mengisahkan perjuangannya semasa tinggal di tanah kelahirannya, Papua.

Papuana lahir dan besar di Mappi, Papua Selatan.

Ia berasal dari keluarga sederhana. 

Ayahnya bekerja sebagai petani, yang terkadang juga bekerja serabutan sebagai buruh bagasi kapal di pelabuhan.

Sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), Papuana memang bertekad ingin lulus lalu melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan.

Untuk itulah, ia selalu semangat mencari ilmu.

Baca juga: Sosok Papuana Gadis Papua Rela Jauh-jauh Kuliah di UGM demi Kembangkan Peternakan di Kampung Halaman

Saking semangatnya, ia rela jalan kaki menuju sekolahnya yang berjarak 12 Km dari rumah.

"Ya jalan kaki. Sekolah masuk pukul 07.30 sehingga dari rumah harus berangkat pukul 05.30," kenang Papuana.

Selepas SMA, gadis kelahiran 31 Maret 2001 itu memutuskan merantau ke Yogyakarta, untuk kuliah. 

Ia mengambil program studi Fakultas Peternakan (Fapet) UGM. 

Tantangan Bahasa 

Papuana menyadari bahwa tidak semua orang bisa menempuh pendidikan di UGM.

Apalagi, mereka yang berasal dari daerah luar Jawa, seperti Papua.

Maka saat diterima masuk melalui jalur Ujian Mandiri pada 2020 silam, Papuana sangat bersyukur.

"Saya dari SMA Negeri 1 Edera Bade Mappi. Kebetulan hanya 2 orang yang berasal dari satu SMA," kata Papuana.

Tidak mudah memang untuk bisa masuk UGM saat itu.

Pada 2019 lalu, ia harus rela mengikuti les privat beberapa mata pelajaran di Yogyakarta selama 1 tahun sebelum akhirnya diterima di Fapet UGM setahun kemudian. 

Salah satu tantangan selama mengenyam pendidikan di UGM adalah terkait bahasa.

Ia harus banyak belajar dan bertanya kepada teman-teman mahasiswa lainnya ketika tidak paham bahasa terutama bahasa Jawa.

Kini, perjuangan Papuana pun berbuah manis.

Ia dinyatakan lulus sebagai Sarjana Peternakan UGM, Rabu (20/11/2024).

"Sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar Fapet UGM."

"Saya banyak belajar dari para dosen dan teman-teman di sini," terang anak kedua dari tiga bersaudara ini, dikutip dari laman UGM. 

Ingin Mengabdi

Selepas lulus kuliah, Papuana ingin kembali ke Mappi dan membesarkan daerahnya. 

Juga mengembangkan peternakan sapi di daerahnya.

Hal ini cukup beralasan karena di daerahnya ternak sapi tidak terurus dengan baik. 

“Sapi dibiarkan saja tidak diurus dan mencari makan seadanya. Kalau sakit ya akhirnya mati. Untuk itu saya tertantang untuk mencari ilmu bagaimana memelihara sapi dengan benar,” terangnya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved