Berita Viral 

Mirip Kisah Sunardi, Warga Jepara Ini Nekat Bangun Jembatan Rp 3,7 M untuk Sentil Ganjar Pranowo

Mirip Kisah Sunardi, Seorang Warga Jepara bernama Mbah Kholil Nekat Bangun Jembatan Rp 3,7 M untuk Sentil Ganjar Pranowo.

Tribun Jateng
Kholil, Warga Jepara Nekat Bangun Jembatan Rp 3,7 M untuk Sentil Ganjar Pranowo. Mirip kisha Sunardi. 

SURYA.co.id - Kisah Sunardi, warga Jepara yang nekat membangun jembatan pakai dana pribadi Rp 250 juta tengah ramai jadi sorotan.

Hal ini dipicu lantaran tanah yang menjadi satu-satunya akses jalan menuju ke rumahnya ditutup oleh tetangga.

Aksi serupa ternyata pernah juga dilakukan oleh warga Jepara bernama Kholil.

Kala itu, seorang pria mengaku membangun jembatan memakai uang pribadinya sebanyak Rp 3,7 miliar, viral di media sosial.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, cerita ini pertama kali diunggah oleh akun Twitter @JJoyowaskito pada 3 Mei 2022 lalu.

Baca juga: Sumber Uang Sunardi, Warga Jepara yang Nekat Bangun Jembatan Rp 250 Juta usai Akses Ditutup Tetangga

Warganet tersebut membagikan sebuah foto yang memperlihatkan jembatan yang menghubungkan dua wilayah.

@JJoyowaskito menuliskan dalam keterangan, bahwa dirinya sosok di balik keberadaan jembatan ini.

Ia mengaku mengeluarkan uang pribadi sebanyak miliaran rupiah untuk membangunnya.

"Jembatan dan jalan ini aku buat dg dana pribadi 3.7 miliar," tulis @JJoyowaskito.

Sementara lokasi jembatan berada di Dukuh Kedungjogo RT/15 RW/02, Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.

"Lokasi jembatan ini hanya berjarah 7 km dari Kota/Kabupaten Jepara," lanjut @JJoyowaskito menerangkan.

Baca juga: Kisah 2 Warga Jepara Nekat Bangun Jembatan Pakai Dana Pribadi, Habis Rp 250 Juta hingga Rp 3,7 M

Selain itu, @JJoyowaskito juga menyebut sejumlah pejabat daerah terkait keberadaan jembatan ini.

"Bupati Jepara dan (Gubernur Jateng) Ganjar pura-pura tidak tahu, lain dengan Bupati Grobogan yang berterima kasih," tulisnya.

@JJoyowaskito masih dalam utasnya, juga membagikan foto sebelum adanya jembatan.

Ia mengatakan, warga sekitar sulit beraktivitas karena di Desa Kecapi berupa daerah pegunungan.

Sehingga sangat dibutuhkan fasilitas jembatan.

"Ini sebelum dibuat jembatan dan jalan Kedungjogo, bisa sedulur bayangkan aktivitas masyarakat sehari bila musim hujan, padahal jarak dari kota jepara 7 km. Seperti jalan di pegunungan aja kan," urai @JJoyowaskito.

Kemudian diketahui, pemilik akun @JJoyowaskito sekaligus pembangun jembatan bernama Kholil (58).

Pria yang akrab disapa Mbah Kholil itu merupakan warga Dukuh Kedungjogo, Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.

Kholil menceritakan proses pembangunan jembatan selebar 6 meter dan panjang 22 meter itu.

Jembatan diketahui menghubungkan empat dukuh di Desa Kecapi, yakni Dukuh Kedungjogo, Dukuh Tempur, Dukuh Jotan, dan Dukuh Krajan.

Kholil mengungkapkan, niat awal membangun jembatan itu untuk membantu warga sekitar, terutama saat berangkat kerja.

Pasalnya sebelum ada jembatan, ungkapnya kepada Tribun Muria, banyak warga yang susah payah menyeberangi sungai tersebut.

Atas dasar rasa prihatin itu, pria yang akrab disapa Mbah Kholil bertekad membangun jembatan.

"Kisarannya Rp 3,6 miliar sampai Rp 3,7 miliar. Dana pribadi semuanya dan ada dana aspirasi," kata Mbah Kholil, melansir dari Tribunnews.

Dia mengaku memang menerima bantuan dari beberapa pihak, seperti bantuan kepala desa setempat berupa 40 sak semen, teman dekatnya 160 sak semen, dan bantuan dana aspirasi sebanyak Rp 150 juta dari salah seorang anggota DPRD Jepara untuk membangun pagar jembatan.

Jembatan itu sendiri selesai dibangun dalam waktu tiga bulan. Kepada Tribun Muria, Kholil mengatakan proses pembangunan dimula sekita Oktober 2019 dan selesai Desember 2019.

"Target saya 2020 rampung," bebernya.

Setelah jembatan rampung dibangun, kata dia, pemerintah desa menyampaikan terima kasih.

Warga sekitar yang kerap melewat jalan tersebut juga sangat terbantu.

Baca juga: Status Jembatan Sunardi Warga Jepara yang Dibangun Pakai Uang Pribadi Rp 250 Juta, Belum Dapat Izin

Nekat Bangun Jembatan Rp 250 Juta usai Akses Ditutup Tetangga

Status Jembatan Sunardi Warga Jepara yang Dibangun Pakai Uang Pribadi Rp 250 Juta, Belum Dapat Izin
Status Jembatan Sunardi Warga Jepara yang Dibangun Pakai Uang Pribadi Rp 250 Juta, Belum Dapat Izin (Istimewa)

Terbaru, ada Sunardi, warga Jepara yang nekat membangun jembatan.

Tak main-main, ia merogoh kocek sebesar Rp 250 juta untuk membangun jembatan usai akses rumahnya ditutup oleh tetangga.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Demaan, Polsek Jepara, Bripka Suyoko, menjelaskan bahwa uang tersebut merupakan hasil patungan dari keluarga Sunardi

"Keluarga Sunardi saling membantu, ada yang pedagang bakso, pengusaha rosok, PLTU Jepara dan PNS. Anak-anaknya yang mapan tidak tinggal di situ," katanya, dikutip dari Kompas.com

"Kenapa tidak pindah saja? Karena rumah itu menyimpan kenangan sejak kecil dan orang tuanya masih nyaman tinggal di situ," imbuhnya.

Inisiatif membangun jembatan dipicu aksi tetangga Sunardi, SP menutup jalan selebar 1 meter dengan alasan kurang nyaman dan berencana menutup tanahnya dengan tembok.

Sejak akses jalan ditutup, keluarga Sunardi tidak memiliki pilihan lain selain menyeberangi sungai dengan rakit untuk keluar masuk rumah mereka.

Keluarga Sunardi, yang terdiri dari lima kepala keluarga, tinggal di dua bangunan rumah di bantaran Sungai Kanal, tepat di belakang rumah SP.

"Berhubung sudah tidak ada kecocokan, akhirnya mulai Agustus 2024, SP memberikan waktu 2 tahun untuk bisa melewati jalan itu."

"Namun, karena keluarga Sunardi sudah tidak berkenan lewat, mereka memutuskan untuk membangun jembatan," kata Suyoko saat dihubungi melalui telepon, Selasa (19/11/2024) malam.

Upaya mediasi sudah dilakukan, namun kedua pihak sama-sama tidak menemukan titik tengah.

"Jalan pertolongan bersertifikat tanah milik SP itu mau ditutup dan keluarga Sunardi dikasih waktu 2 tahun."

"Saya mau mediasikan pertemukan tidak mau. Karena kedua belah pihak sama-sama punya prinsip," sambung Suyoko.

Suyoko pun berharap masyarakat bisa menyikapi dengan bijak urusan internal antara dua keluarga ini lantaran mereka juga tak mempermasalahkannya.

"Karena beberapa kali saya tembusi, mereka tidak mau masalah ini berkepanjangan, apalagi masuk medsos."

"Tapi berhubung sudah viral akhirnya kedua belah pihak merasa terganggu," pungkas Suyoko.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved